Bisnis.com, JAKARTA— Epilepsi merupakan penyakit neurologi menahun yang dapat mengenai siapa saja tanpa batasan usia, gender, ras, sosial dan ekonomi.
Angka kejadian epilepsi masih tinggi terutama di negara berkembang. Dari banyak studi menunjukkan bahwa rata-ratara prevalensi epilepsi aktif 8,2/1000
penduduk, sedangkan angka insidensi mencapai 50-70 kasus per 100.000 penduduk.
Di Indonesia, dari 237,6 juta penduduk diperkirakan orang dengan epilepsi (ODE) sekitar 1,1-8,8 juta. Prevalensi pada bayi dan anak-anak cukup tinggi. Sedangkan, pada usia dewasa muda dan pertengahan menurun, kemudian meningkat lagi pada kelompok usia lanjut.
Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan epilepsi antara lain adalah gangguan perkembangan otak yang dapat terjadi sebelum lahir (dalam kandungan). Oleh karena itu, menurut dokter saraf anak dari RSCM, Irawan Mangunatmadja, perlu diperhatikan keadaan pada saat persalinan maupun setelah lahir.
Perawatan antenatal care seperti gizi pada masa kehamilan sangat penting untuk diperhatikan.
Terapi Tepat
Di samping itu, perlu diperhatikan keadaan pada saat persalinan maupun setelah lahir. Keadaan-keadaan lain juga harus diperhatikan, misalnya trauma, perdarahan, tumor, infeksi otak atau infeksi selaput otak, faktor genetik, serta gangguan metabolisma.
Epilepsi dapat diobati dan dikendalikna, sehingga ODE dapat hidup normal. Terapi yang tepat terhadap ODE akan mengurangi gejala kekambuhan dan membantu bantu mereka mencapai kualitas hidup yang baik.
Terapi yang tepat akan mengurangi kecenderungan otak mendapatbangkitan dengan cara mengurangi kegiatan elektrik yang berlebihan atau mengurangi rangsangan yang diterima oleh neuron atau saraf dalam otak.
Menurut dokter spesialis saraf dari RSCM, Fitri Octaviana Sumantri, epilepsi dibagi dua bagian berdasarkan jenis serangannya, yaitu epilepsi umum (kesadaran terganggu), dan epilepsi parsial.
Jenis serangan yang termasuk dalam epilepsi umum adalah petit mal (absence) dimana pasien tampak hilang kesadaran sesaat (bengong), lama biasanya hanya beberapa detik saja, grand mal (tonik klonik) berupa kejang kelojotan seluruh tubuh yang kadang disertai mulut berbusa, tonik yaitu serangan berupa kejang / kaku seluruh tubuh, atonik yaitu serangan berupa tiba- tiba jatuh seolah-olah tidak ada tahanan dan mioklonik, berupa kontraksi dari salah satu atau beberapa
otot tertentu.
“Epilepsi bukan penyakit menular. Berbeda dengan yang muncul pada masa kanak-kanak, jenis ini cenderung menetap dan memerlukan pengobatan seumur hidup.