AKARTA: Festival Film Sundance dimulai Kamis malam di Park City, Utah, Amerika Serikat dengan menghadirkan lebih dari 100 film fiksi dan dokumenter.
Festival yang akan berlangsung selama 10 hari ini dibuka dengan satu cuplikan dokumenter tentang krisis perumahan di Amerika, terbelahnya mimpi Amerika, dan nilai-nilai sosial yang melonggar gara-gara merosotnya perekonomian Amerika.
Film dokumenter berjudul “The Queen of Versailles” menceritakan kisah mantan miliarder dan konglomerat properti David Siegel beserta istrinya Jackie. Sekilas, kisah ini seperti kebanyakan rakyat Amerika lainnya yang harus berjuang melawan guncangan ekonomi.
Di dalam film ini, pasangan Siegel menghadapi kehidupan ekonomi yang merosot dan diceritakan pula bagaimana mereka berhemat demi mengatasi situasi tersebut.
“Mereka menjadi teladan dengan menempatkannya lebih dekat kepada rakyat Amerika yang hidup berlebihan, hingga melakukan perampingan dan fokus pada nilai masyarakat,” ujar sutradara Laura Greenfields.
Ada pula dua film fiksi yang diputar dalam penayangan perdana festival ini, yaitu “Hello I Must Be Going” dibintangi Melanie Lynskey yang memerankan janda 35 tahun yang mengalami demoralisasi lalu kembali ke orangtuanya.
Film fiksi kedua adalah “Wish You Were Here” yang merupakan film Australia dibintangi Joel Edgerton yang memerankan seorang pria bertahan dalam sebuah keluarga yang retak.
Direktur festival John Cooper mengatakan film-film pada malam pembukaan memusatkan perhatian pada film dengan pengisahan yang lebih berpengalaman dan beranggaran rendah. Dari semua film pembukaan yang tayang perdana itu, film “The Queen of Versailles” dianggap paling sensasional karena mengundang kecaman dari karakter asli yang dimainkan dalam film itu.
Festival ini juga diikuti film-film yang dinantikan para penonton seperti film garapan Spike Lee berjudul “Red Hook Summer, Red Lights” yang dibintangi Cillian Murphy, Sigourney Weaver, dan Robert De Niro. Ada juga film “Bachelorette” yang dibintangi Kirsten Dunst dan Isla Fisher yang mengisahkan sekelompok perempuan muda yang dengan pahit harus beratraksi di pesta bujang yang hedenostik. (Antara/aw)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
