JAKARTA: LA Lights yang bekerja sama dengan ShowMaxx Entertainment memastikan Evanescence, band asal Little Rock, Arkansas, Amerika Serikat, menggebrak penggemar musik cadas Indonesia pada 25 Februari di Hall A, PRJ Kemayoran.
Grup musik yang dimotori oleh Amy Lee ini diketahui menginginkan sebuah standing venue indoor dengan kapasitas 8.000 penonton demi menghadirkan nuansa cadas dalam 22 lagu selama kurang lebih 2 jam.
LA Lights Concert Evanescence di Jakarta merupakan bagian dari rangkaian konser tur dunia mereka di tahun 2012, termasuk Asia dan Australia. Ini juga merupakan kali pertama mereka tampil di Asia Tenggara diantaranya Singapura dan Indonesia - tepatnya Jakarta.
Maya Shintawati, Brand Manager LA Lights, menyatakan persiapan konser yang telah dilakukan membuat pihaknya optimistis konser ini sanggup memberikan pengalaman luar biasa bagi para penikmat musik dewasa muda, khususnya penggemar Evanescence.
"Kami melihat Evanescence sebagai sebuah band yang memilik karakter sesuai dengan brand LA Lights; yaitu creative dan progresive. Dalam perjalanan karirnya, Evanescence selalu eksis di jalurnya, yaitu musik rock yang dinamis dan mereka selalu penuh passion dalam berkarya”
Pada 2011, LA Lights telah sukses menggelar sejumlah konser musisi internasional yang berkualitas, dimana sebagian besar tiketnya terjual habis, seperti Bruno Mars, N.E.R.D, dan LA Lights Soulnation 2011.
Tidak hanya menampilkan musisi legendaris seperti Evanescence, perhelatan ini pun akan menjadi ajang penting bagi musisi tanah air. Adalah Gecko, band asal Bali yang sempat masuk dalam jajaran artis dalam kompilasi album LA Lights Indiefest 2009, yang akan membuka konser ini.
Evanescence dibentuk pada medio 1995 oleh duo Amy Lee (vokalis/piano) dan Ben Moody (gitaris). Band ini merilis album rekaman perdana Fallen pada 2003 yang terjual sebanyak 17 juta keping di seluruh dunia, meraih lima nominasi bergengsi dari ajang Grammy Awards 2004, dua diantaranya pada kategori utama: Best New Artist dan Best Hard Rock Performance untuk lagu Bring Me to Life.
Tembang Bring Me to Life sendiri adalah salah satu repertoar legenda yang turut mengangkat nama Evanescence dalam jagat musik dunia. Tercatat dalam kurun waktu kurang dari satu dekade sejak kemunculannya, Evanescence sudah sukses merilis 3 album solo yaitu Fallen (2003), The Open Door (2006) dan yang paling anyar, album self titled, Evanescence (2011).
Mereka pun sukses ketika meluncurkan album live bertajuk “Anywhere But Home” yang dilengkapi dengan DVD saat manggung di Le Zénith, Paris, pada 2004. (ea)
