Kota Pevek di Kawasan Siberia Timur, Rusia, menjadi kota pelabuhan penting rute pelayaran Laut Utara yang kini terkenal dengan pembangkit listrik tenaga nuklir terapung, NFPP Pevek./Bisnis-Hendri Asworo
Travel

Mengenal Pevek, Kota Terpencil Rusia Jantung Laut Utara di Lingkaran Arktik

Hendri T. Asworo
Kamis, 26 Juni 2025 - 03:56
Bagikan

Bisnis.com, PEVEK – Gubuk-gubuk kayu berserakan di kaki bukit Peekin'ey, Kota Pevek. Bekas gulag di era Uni Soviet itu masih tersisa dan teronggok di tengah perubahan kota yang menjadi wilayah penting rute pelayaran di Laut Utara, Rusia.

Pevek dalam bahasa Rusia Певе́к atau Chukchi adalah kota pelabuhan Arktik. Pusat kapal untuk singgah dan mengambil barang tambang yang terletak di Distrik Chaunsky wilayah otonom Chukotka, Rusia.

Kota ini merupakan pemukiman modern yang didirikan setelah Perang Dunia I untuk menyediakan pelabuhan bagi ekspor mineral dari perluasan Rute Laut Utara. Pada era 1940-1950 wilayah ini merupakan lokasi gulag, tempat para tahanan menambang uranium.

Pasca Uni Soviet bubar banyak tambang yang tidak lagi menguntungkan dan tutup. Hal itu menyebabkan sejumlah penduduk pindah ke wilayah yang lebih ramai di Rusia. “Dulu jumlah penduduknya mencapai 15.000, kini sekitar 5.000,” kata Valeria Schvets-Shust, Kepala Museum Chaunskiy Original di Pevek, pekan ini.

Mengenal Pevek, Kota Terpencil Rusia Jantung Laut Utara di Lingkaran Arktik

Bisnis bersama media dari sejumlah negara diberikan kesempatan untuk berkunjung ke kota tersebut atas undangan Rosatom, perusahaan nuklir negara milik pemerintah Rusia. Denyut nadi kota paling utara di bagian Laut Siberia Timur itu kini sudah berubah.

Kota itu kini dihangatkan oleh pembangkit listrik tenaga nuklir terapung (Floating Nuclear Power Plant/FNPP) Akademik Lomonosov pada 2020. Pembangkit ini merupakan satu-satunya di dunia.

Kapal yang memiliki dua reaktor nuklir tipe laut KLT-40S yang masing-masing menghasilkan 35 megawatt (MW), bisa mensuplai listrik dan pemanas ke pemukiman setempat.

Mengenal Pevek, Kota Terpencil Rusia Jantung Laut Utara di Lingkaran Arktik

Saat musim dingin suhu udara bisa drop hingga minus 20-40 derajat celcius. Ketika musim panas, seperti sekarang ini, suhu terhangat bisa 10-15 derajat celcius. Namun, sewaktu-waktu bisa drop hingga 0 derajat celcius.

Kompensasinya, tidak ada gelap pada musim panas ini. Musim polar, matahari berada di ujung barat-utara sehingga membuat sepanjang hari seperti siang. Suasana ini berlangsung selama 3 bulan. Dari Juni hingga Agustus.

Aktivitas Warga Pevek

Suara burung camar dan aktivitas suara mesin-mesin tambang saling bersautan di siang hari. Pada malam yang terang, burung camar tak berhenti berkicau. Percakapan warga di sudut-sudut Kota Pevek pun masih terdengar.

 Tidak mudah menempuh kota terpencil ini. Dari Moskow dibutuhkan waktu tempuh hingga 10 jam via pesawat udara. Itu sudah termasuk transit satu jam di bandara Yakutsk. Penerbangan hanya sekali dalam sepekan di kota ini menuju Moskow.

Sejak dari Moskow nyaris tidak pernah melihat malam. Pasalnya, Pevek berada di zona waktu 11. Selisih 12 jam dari kota Moskow, dan lebih awal 5 jam dari Jakarta. Rasanya selama 3 hari di kota ini masih merasakan jetlag.

Mengenal Pevek, Kota Terpencil Rusia Jantung Laut Utara di Lingkaran Arktik

Warna-warni bangunan semi apartemen di kota ini mencoba membangkitkan gairah hidup. Maklum, biaya hidup di kota ini termasuk termahal di Rusia. Harga-harga bahan pokok bisa 3 kali lipat dari Moskow. Barang kebutuhan hanya bisa dikirim pada musim panas, menunggu laut utara tidak membeku.

Namun, kondisi itu dikompensasi dengan penghasilan tertinggi di Rusia. Gaji tenaga kerja sekelas staf bisa mencapai Rp50 juta. Nilai itu bukan termasuk tenaga ahli yang bekerja di pembangkit listrik nuklir, pelabuhan, tambang dan lainnya.

Fasilitas di tempat ini pun terus meningkat. Ada sekolahan, tempat ibadah, taman bermain, fasilitas olahraga, rumah sakit dan lainnya. Pada siang hari suasana di kota itu terlihat sepi. “Biasanya kalau akhir pekan ramai aktivitas warga liburan,” kata Valeria.

Mengenal Pevek, Kota Terpencil Rusia Jantung Laut Utara di Lingkaran Arktik

Valeria Schvets-Shust, Kepala Museum Chaunskiy Original di Pevek, pemandu tour media di Pevek, Rusia./Bisnis-Hendri

Penghasilan utama kota ini berasal dari kapal yang singgah untuk melakukan bongkar muat barang. Aktivitas tambang pun masih menyisakan pendapatan meskipun tidak sebesar era Uni Soviet karena menghasilkan uranium.

“Masih ada aktivitas penambangan di Pevek saat ini, seperti emas, timah, merkuri, dan batu bara,” ujar Valeria.

Penulis : Hendri T. Asworo
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro