Tips psikolog/UGM
Health

Psikolog dan Kemendikdasmen "Sembuhkan" Guru Penyintas Bencana Sosial di Papua

Mutiara Nabila
Kamis, 26 Juni 2025 - 12:45
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah berupaya membantu "menyembuhkan" para guru yang terdampak bencana sosial di Papua.

Melalui Direktorat Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK–PLK), Kemendikdasmen bersama Himpismenggelar "Training for Healing", yanh digelar selama empat hari, pada 17–20 Juni 2025.

Program ini menjangkau 80 peserta, dengan mayoritas adalah guru penyintas bencana sosial Maret 2025 di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, serta pegawai unit terkait di bawah PK–PLK. 

Para peserta berasal dari sejumlah titik pengungsian, seperti Sentani, Dekai, dan Wamena.

“Pemulihan psikologis adalah fondasi bagi keberlanjutan pendidikan di daerah terdampak bencana. Melalui Training as Healing, kami memastikan guru-guru kembali mengajar dengan ketahanan mental yang lebih baik, dan bahkan menjadi agen pemulihan di komunitasnya,”

ungkap Andik Matulesy, Ketua Umum Himpsi Pusat dalam keterangan tertulis, Rabu (25/6/2025).

Program ini digelar oleh Korps Relawan Bencana (Kresna) Himpsi dengan materi disampaikan oleh tim psikolog Kresna Himpsi mencakup:

• Pengenalan dampak psikologis bencana sosial

• Teknik pemulihan diri dan komunitas

• Persiapan psikologis untuk kembali ke lingkungan asal

• Pengenalan Psychological First Aid (PFA) melalui simulasi dan permainan terapeutik

Dari program selama empat hari tersebut cukup memberi dampak kepada guru peserta. Mereka mengatakan sudah mampu mengalahkan rasa takut, menjadi lebih tenang, bisa tidur nyenyak, dan siap kembali lingkungan. 

Dengan berakhirnya program ini, seluruh peserta juga telah dinyatakan siap kembali ke lingkungan masing-masing sembari membawa keterampilan PFA untuk mendukung pemulihan komunitas.

Sebagai informasi, pada Maret, sejumlah guru dan tenaga kesehatan di Kabupaten Yahukimo dilaporkan menjadi korban serangan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM). 

Mereka mengalami luka-luka beratakibat dilempar benda tajam, dan menyebabkan seorang guru meninggal dunia.

Tak hanya mendapat serangan, para anggota TPNPB OPM juga membakar sejumlah bangunan, hingga melenyapkan surat-surat hingga ijazah para guru.

Atas kejadian ini, pemerintah menetapkan peristiwa ini sebagai salah satu bentuk bencana sosial.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro