JAKARTA: Goethe Institut Jakarta menyelenggarakan Serambi Jazz-Java Festival Jazz 2012 dalam program Jerman-Indonesia mulai malam ini 2 Maret sampai 4 Maret di Jakarta International Expo, Kemayoran.
Musisi yang tampil adalah Nils Wogram Nostalgia, Franck Amsallem, Trioscapes, The Jongens Quartet, Boby Limijaya 8Horns Jazz Band dan Fanny Kuncoro Organ Quartet.
Serambi Jazz adalah konser dan program lokakarya yang digagas oleh pianis dan komposer Riza Arshad, bersama dengan Frank Werner, Kepala Program Budaya Goethe-Institut di Jakarta.
Selain itu, Serambi Jazz adalah sebuah platform untuk menyajikan band-band jazz kontemporer, inovatif dan beragam dari Jerman, negara-negara lainnya di Eropa dan Indonesia.
Pada 2009-2011, ada 29 band tampil di 28 konser di muka 6.120 penonton di Jakarta, Bandung dan Yogyakarta.
Nils Wogram Nostalgia beranggota Nils Wogram (Trombone),Brian Charette (Hammond organ) dan Dejan Terzic (Drums).
Ide untuk membentuk trio Nostalgia telah tersimpan dalam benak Nils Wogram selama bertahun-tahun. Hal itu berawal dari kecintaannya yang begitu besar pada format trio yang menggunakan organ Hammond yang sering disaksikannya dalam berbagai sesi di Harlem ketika dia tinggal di New York.
Sementara itu, pianis terkemuka Franck Amsallem telah mengiringi musisi-musisi besar jazz seperti Gerry Mulligan dan Harry Belafonte melintasi Atlantik sebelum akhirnya dia meluncurkan komposisi jazz sendiri.
Musisi jazz serba bisa dan tidak lekang oleh waktu itu kali ini menambah diskografinya dengan "Amsallem sings" yang elegan.
Album itu penuh kelembutan dan ketajaman rasa di mana dia sendiri sambil bermain piano dan menyanyikan lagu-lagu populer Amerika yang legendaris.
Kelompok Trioscapes yaitu Riza Arshad (Piano), Yance Manusama (Bass Elektrik) dan Aksan Sjuman (Drum) merupakan salah satu kelompok dari tanah air yang tegas mengambil jalur eksistensinya di musik jazz.
Kelompok ini sejatinya adalah wadah eksplorasi musikal Riza Arshad, pianis, komposer dan pimpinan grup musik kontemporer jazz simakDialog bersama Yance Manusama (musisi jazz senior dengan tipe permainan bass elektrik yang khas dan antisipatif) dan Aksan Sjuman (orkestrator yang belakangan banyak berkecimpung dalam penggarapan musik film), yang menggantikan drummer Arie Ayunir dalam format trio ini.
The Jongens Quartet dengan musisi Johanes Radianto (gitar), Dhanisyah (piano), Elfa Zulham (drum) dan Doni Sundjojo (double bass) baru dibentuk pada Januari 2011. Band ini sudah melakukan beberapa pementasan di klub-klub jazz lokal, dan beberapa festival jazz di Indonesia.
Anggota-anggota kuartet ini juga tampil secara terpisah di kancah musik internasional seperti di Spanyol, Italia, Belanda, Jerman, Amerika Serikat, Polandia, Slovenia, Lithuania, Rumania, Estonia, Ceko, dan Filipina.
Boby Limijaya bersama 8 Horns Jazz Band mempersembahkan komposisi yang amat bervariasi dari mulai swing, jungle, latin sampai Afro-Kuba. Boby Limijaya telah bermain musik sejak berusia 6 tahun. Setelah lulus dari Jurusan Musik Piano Klasik Universitas Pelita Harapan di Lippo Karawaci dia memutuskan untuk melanjutkan studinya di Berklee College of Music (Boston, AS).
Saat ini, dia mengambil dua jurusan di Berklee College of Music, yaitu jazz piano performance dan jazz composition. Boby adalah pemenang penghargaan bergengsi Pomeroy HERB 2009 untuk keunggulan dalam komposisi jazz.
Fanny Kuncoro Organ Quartet kelompok dari Fanny Kuncoro (hammond organ), Deska Grace (drum), Tiyo Alibasjah (gitar) dan Indra Artie Dauna (trompet). Grup ini terbentuk 1 tahun yang lalu atas gagasan Fanny Kuncoro. (spr)