JAKARTA: Jetro (Japan External Trade Organization) di Indonesia ikut serta dalam pekan mode Indonesia Fashion Week (IFW) 2013 di kawasan Concep Point untuk memamerkan desain kreatif batik hasil kerja sama Jetro dan Dirjen IKM Kementrian Perindustrian yang diperkirakan sesuai pasar Jepang.
Kenichi Tomiyoshi, Presdir Jetro, mengatakan terdapat dua program yang dilakaukannya untuk mengembangkan batik Indonesia. Tahun ini pihaknya mengembangkan desain batik yang bekerjasama antara tiga perancang Jepang dan tiga perancang batik Indonesia agar batik agar lebih dapat diterima pasar Jepang. Batik hasil kerjasama itu akan diikutsertakan pada fashion show di Jepang.
Proyek kedua yaitu dengan mengadakan lomba desain batik. Pada pertengahan tahun lalu memulai loma desain batik dengan mahasiswa STT Tekstil Bandung. Waktu itu terkumpul 150 desain dan dipilih tiga pemenang terbaik. Lomba tersebut berakhir akhir tahun lalu.
Pemenang utama hanya satu orang, sedangkan pemenang kedua terdapat empat orang. Lima karya terbaik akan diikutsertakan pada pameran di Jepang dengan harapan warga Jepang berminat mengembangkan pasar batik Indonesia di Jepang.
Pemenangnya adalah Adiguna Putra. Desain batik yang bertema Pop itu dipamernkan di IFW. Indah desain dan kombinasi warnanya. Desain dan kombinasi warnanya berbeda dengan batik pada umumnya.
Desain motifnya kecil-kecil, sehingga penegrjaannya memerlukan tingkat ketelitian dan ketekunan yang tinggi. Kombinasi warnanya juga banyak. Pada IFW itu dipamerkan lima desain motif batik . Tema batik lainnya adalah batik Blue Bird, mujeg, botol, dan warna batik masa depan.
Karya mereka, kata Tomiyoshi, akan ikut pameran di Tokyo untuk ditawarkan kepada warga Jepang guna mengembangkan pasar batik di Jepang. “Tema lomba desain batik adalah untuk pasar Jepang dan internasional,” kata Kenichi yang ditemukan disela-sela pekan mode IFW yang berlangsung sampai 17 Februari di JCC. (sut)