BISNIS.COM, JAKARTA—Bahan kimia sulfat yang digunakan untuk bahan pembersih pada sabun cuci ternyata banyak juga dimanfaatkan pada sabun mandi, sehingga menimbulkan banyak busa saat digunakan.
Padahal, menurut pemerhati masalah lingkungan P. Fabiawan, yang bergerak dalam usaha Gerai Green Indonesia, sulfat merupakan bahan kimia berbahaya bagi tubuh juga lingkungan.
“Untuk memproduksi sabun mandi, keberadaan sulfat ini dianggap penting. Proses mengangin-anginkan sabun (pengeringan setelah sabun dicetak) dapat dipercepat karena bahan kimia tersebut,” ujarnya dalam Event Greenright and Green Building Expo & Conference 2013 di Jakarta, Minggu (14/4/2013).
Padahal, sambungnya, secara normal sabun tersebut baru dapat mengering dalam rentang waktu tiga minggu sampai satu bulan. Bila menggunakan sulfat bisa dipersingkat menjadi satu minggu saja.
Selain itu, tuturnya, masyarakat masih menganggap busa sabun yang banyak lebih bersih dibandingkan busa yang sedikit. Efek busa tersebut, jelas Fabiawan, dimunculkan dari sulfat.
Terkait hal itu, Fabiawan kemudian turut memproduksi sabun dengan bahan dasar minyak kelapa tanpa menggunakan sulfat. Sabun tersebut dia jual seharga Rp8.000-10.000/potong.