BISNIS.COM, JAKARTA – Starvision membesut film komedi romantis bertajuk Honeymoon yang mengangkat masalah vaginismus.
Film yang diluncurkan pada Senin (3/6/2013) ini berawal dari pertanyaan Diana Ali Baraqbah, penulis muda film, soal rasa takut berlebihan terhadap seks. Dari penelusurannya, Diana menemukan fenomena vaginismus yang terjadi di beberapa perempuan.
Vaginismus adalah kondisi otot-otot sekitar vagina yang mengencang sehingga penetrasi sangat menyakitkan, bahkan tidak mungkin terjadi. Kondisi ini merupakan reaksi psikofisiologis yang dialami perempuan dari berbagai usia ketika kali pertama melakukan hubungan seksual.
“Lantas, saya tuangkan dalam kerangka kisah discovery of vaginismus yang mungkin pertama dan satu-satunya yang diangkat secara rasional, berdasarkan ilmu psikologi dan seksologi yang divisualisasikan dalam sebuah film,” tutur Diana saat peluncuran Honeymoon, Senin (3/6/2013).
Skenario film lantas diserahkan ke produser Starvision, Chand Parwez Servia. Chand rupanya jatuh hati pada skenario itu. Dia kemudian menyerahkan skenario untuk divisualisasikan ke dalam film kepada Findo Purwono HW.
Honeymoon berawal dari ketakutan Farah (Shireen Sungkar) saat malam pertama usai menikah dengan David (Al Fathir Muchtar). Sementara, ibu David sudah sangat mendambakan cucu dari rahim Farah. Sampai akhirnya, ibu David kaget ketika mengetahui menantunya masih perawan di bulan ketiga pernikahannya.
Pergilah Farah dan David berbulan madu. Namun, eksotika dan romantika resort tidak mampu mencairkan ketakutan Farah. Yang terjadi saat masa bulan madu itu adalah kelucuan-kelucuan. Di pertengahan kisah, tahulah Farah bahwa dirinya dilanda sindrom vaginismus akibat trauma masa lalu.
Farah sangat sedih akan kondisinya. Ditambah lagi saat mendapati suaminya berada di hotel bersama sekretaris David (Sylvia Fully) yang amat genit. Farah lantas berniat bercerai dengan David.