Fashion

Pria Kian Berani Tampil dengan Warna Ngejreng

Reni Efita
Jumat, 28 Juni 2013 - 11:32
Bagikan

BISNIS.COM, JAKARTA—  Perancang mode senior Samuel Wattimena mengolah kain tradisional dari berbagai daerah di Tanah Air untuk busana muslim pria yang tampil berkelas dan modern.

Kain tradisional itu dapat berupa sulaman, bordir, batik, tenun ikat, lurik, dan tenun. Kain-kain itu antara lain berasal dari NTT, Bali, Jawa, Sumatra Barat.

Koleksi itu diperagakan pada hari kedua kegiatan Jakarta Islamic Fashion Week 2013 di Cendrawasih Room, Kamis malam (27/6/2013).

Motif  klasik tetap dipertahankan yang merupakan keunikan dari kain tradisional. Komposisi warna, katanya, juga tetap dipertahankan. Warna oranye yang menjadi tren warna 2013 juga ditampilkan dalam peragaan busana tersebut.

Pria saat ini memang makin  berani memakai warna cerah.

Rangkaian busana pria yang berjumlah 48 koleksi itu bertema Faith, Hope & Love.

Dia mengangkat tema tersebut karena melihat sebuah keyakinan bahwa Indonesia dapat memberikan ciri tersendiri di dunia fashion.

“Saya mencampurkan berbagai motif dan gaya,” kata Samuel yang pernah mendapatkan penghargaan Upakarti dari Presiden Soeharto itu.

Kain tradisional yang bermotif ditampilkan sebagai fokus dari rancangannya baik pada bagian dada, mau pun bagian lengan. Bahkan Samuel yang sudah lama membina penenun itu juga memadukan dua motif kain tradisional dalam satu busana.

Pilihan atasanya mulai dari kemeja lengan pendek. Bagian depannya menghadirkan sulaman atau bordir dengan motif dan warna yang indah. Kemeja lengan pendek itu dipadukan dengan celana panjang klasik.

Adapula busana untuk kegiatan santai. Perpaduan atasan yang longgar dan celana tiga perempat yang longar pula. Atasannya terbuat dari kombinasi lurik dipadukan dengan celana batik atau tenun ikat.

Lalu pakaian pria yang dibuat dengan teknik tailor berupa jas yang leher tertutup atau leher kemeja. Panjangnya sedikit pendek dari ukuran standar dan ada pula yang seperti coat yang panjangnya sampai lutut.

Jas itu dirancang ramping pada bagian pinggang, sehingga tampil modern. Jas itu dapat dipadukan dengan sarung atau celana panjang klasik yang warna sama atau warna berbeda. Sentuhan tradisional dapat terlihat dari motif kotak atau bundar yang dibuat dengan teknik celup ikat atau tenun. Hadir dengan kombinasi warna ungu, oranye, dan hijau.

Kemudian busana pria yang dilengkapi jubah yang menampilkan keindahan sulaman atau batik yang sebagian diprada. Tampil mewah.

Busana itu cocok untuk pria yang suka tampil unik dan modern, namun tetap maskulin. Pilihannya beragam yang cocok untuk kegiatan santai dan pesta. Harganya berkisar Rp750.000-Rp3 juta per potong. (ltc)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Efita
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro