Bisnis.com, JAKARTA-Dalam ilmu kedokteran, ibadah puasa di bulan Ramadan dapat mencegah penyakit kronis atau pun penyakit degeneratif.
"Puasa Ramad\an bagi masyarakat muslim merupakan kesempatan untuk memperbaiki kondisi gaya hidup yang tidak sehat," kata dokter spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH
Dia menjelaskan puasa Ramadan merupakan suatu keadaan yang secara medis dikenal sebagai prolonged intermittent fasting, yakni pengaturan makan yang biasanya dilaksanakan tiga kali sehari menjadi dua kali sehari dengan jarak makan 14 jam lamanya.
Pola pengaturan makan ini secara otomatis akan mengurangi asupan makan atau pun asupan kalori, sehingga asupan lemak juga turut berkurang.
"Asupan lemak yang berkurang akan juga mengurangi asupan kolesterol. Jika seseorang berpuasa dengan baik mestinya parameter laboratorium akan membaik".
Artinya, orang yang berpuasa sebenarnya telah melakukan kontrol diri terhadap kadar kolesterol jahat (LDL), trigliserida, sama halnya dengan kadar asam urat dan kadar gula darah menjadi stabil atau normal.
Dengan meningkatnya kadar kolesterol baik, dan menurunnya kadar kolesterol jahat, maka ini menjadi hal yang positif untuk pencegahan penyakit kardiovaskuler.
"Dengan kondisi parameter laboratorium yang baik, maka kita akan terhindar berbagai penyakit kronis lain," jelasnya. (antara/yus)
Fashion