Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah tetap mengizinkan penyelenggaraan ajang pemilihan putri dunia Miss World di Bali pada bulan ini, meskipun mendapatkan tentangan dari sejumlah pihak. Adapun rencana perhelatan di Sentul, Bogor, ditiadakan.
Hal itu dikemukakan oleh Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono usai menyambut kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari lawatannya ke tiga negara di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta pagi hari ini, Minggu (8/9/2013).
Agung menyebutkan penyelenggaraan Miss World dapat tetap dilakukan. Namun demikian, ujarnya, seluruh perhelatan ajang internasional itu dipusatkan di Bali.
"Jadi tidak dicabut, tapi diteruskan. Waktu [penyelenggaraan] 20 hari itu disentralisasi di Bali saja. Tidak diizinkan digelar di luar Pulau Bali," ujarnya.
Agung menampik bahwa alasan penghapusan kegiatan Miss World di Bogor lantaran khawatir atas penolakan sejumlah forum dan organisasi masyarakat.
Menurut dia, Bali lebih cocok menjadi tempat perhelatan ajang sejagat itu karena dinilai lebih siap baik dari sisi teknis, sarana dan prasarana, hingga kondisi masyarakatnya.
"Kami bukan tergantung ormas. Mempertimbangkan berbagai hal, memang itu [pemusatan kegiatan di Bali] yang terbaik. Apalagi akan ada APEC, jadi ya sudah di Bali saja semuanya. Apalagi Bali-nya siap," katanya.
Agung mengklaim bahwa penyelenggaraan Miss World kali ini sudah disesuaikan dengan adat ketimuran. Para putri, ujarnya, mencoba pakai pakaian nasional, mencoba tari-tarian nasional, serta tidak akan menggunakan pakaian renang berupa bikini.