Hypersomnia, rasa lelah berlebiihan/cleveland clinic
Health

Gejala Burnout, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Mutiara Nabila
Kamis, 31 Juli 2025 - 08:45
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Belakangan ramai dibicarakan kematian Diplomat Kementerian Luar Negeri RI, Arya Daru, disebut akibat burnout. 

Hal itu disampaikan oleh Polda Metro Jaya yang mengungkapkan bahwa kematiannya tidak melibatkan atau disebabkan oleh orang lain, melainkan karena burnout akibat tugasnya sebagai diplomat di Direktorat Perlindungan WNI Kemlu. 

Lantas apa itu Burnout? Mengapa bisa menyebabkan hilangnya nyawa? 

Mengutip Healthline, burnout adalah kondisi tekanan yang dialami seseorang terkait dengan pekerjaan dan profesi. Burnout terjadi ketika seseorang mengalami kelelahan fisik dan mental akibat beban pekerjaan, yang pada akhirnya juga dapat berdampak pada menurunnya motivasi dan kinerja. Kondisi ini juga bisa membuat seseorang cenderung berperilaku negatif terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.

Saat mengalami burnout, seseorang cenderung merasa kurang termotivasi dan merasa semua yang dilakukan terasa tidak berarti.

Burnout juga terjadi secara bertahap dan tidak langsung terasa atau disadari gejalanya. Namun, begitu muncul, hal itu dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk berfungsi di semua aspek kehidupan.

Burnout juga dapat dialami oleh siapa saja. Namun, kondisi ini kerap dialami oleh mereka yang sering memaksakan diri untuk terus bekerja, memiliki beban kerja yang berat, bekerja di lingkungan yang tidak nyaman, kurang apresiasi dari atasan, atau melakukan kegiatan sehari-hari yang cenderung monoton.

Gejala Burnout

Meskipun sering tidak disadari, burnout bisa memunculkan tanda-tanda utama antara lain:

• Mudah lupa dan kesulitan berkonsentrasi

• Berkurangnya rasa bangga terhadap pekerjaan

• Kehilangan fokus dan tujuan pada diri sendiri 

• Kesulitan mempertahankan hubungan dan hadir bersama orang-orang terkasih

• Frustrasi dan mudah tersinggung dengan rekan kerja

• Ketegangan otot yang tidak dapat dijelaskan, terus menerus merasa nyeri, kelelahan, dan insomnia

Perkiraan menunjukkan antara 4 dan 7 persen (Sumber Tepercaya) dari masyarakat pekerja mungkin mengalami burnout atau kelelahan kerja, meskipun pekerja di bidang tertentu, seperti layanan kesehatan, cenderung mengalami kelelahan kerja pada tingkat yang jauh lebih tinggi.

Kelelahan kerja dapat berdampak luas, seringkali berdampak negatif pada kinerja kerja, dapat menghalangi Anda menikmati hobi dan waktu bersama keluarga, atau bersantai di luar pekerjaan, dan meningkatkan risiko untuk masalah kesehatan, termasuk penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, depresi, hingga bunuh diri. 

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro