Entertainment

Indonesia Perlu Miliki BUMN Perfilman

Rabu, 25 September 2013 - 23:54
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia perlu segera membentuk semacam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang perfilman, untuk memfasilitasi insan film maupun para generasi muda yang ingin membuat film tapi terkendala pendanaan.

"Pemerintah diharapkan membuat Film Finance Corporation atau semacam BUMN perfilman demi mendorong pertumbuhan  industri ini untuk semakin berkembang," tutur President Director Multivision Plus, Raam Punjabi, disela acara 'Film Seminar on the Potential Partnership of Film Industries of India and Indonesia', Rabu (25/9/2013).

Menurutnya pembentukan lembaga itu sangat penting, mengingat selama ini generasi muda pecinta film atau insan film pemula, atau bahkan production house (ph) saat mulai membuat film sering terkendala pendanaan.

"Dengan adanya lembaga ini diharapkan, kreatifitas generasi muda dalam menciptakan film tidak akan terkendala masalah pendanaan, karena ada wadahnya, terutama untuk pembuatan film tentang tokoh kepahlawanan," ujarnya.

Dia mengatakan dengan adanya lembaga tersebut, mekanismenya pemerintah bisa membantu pendanaan sekitar 75% dan sisanya 25% ditanggung oleh produser bersangkutan.

"Pemerintah bisa menempatkan ekonom handal yang faham mengenai budgeting perfilman, sehingga bisa menghitung kebutuhan dana yang sebenarnya untuk pembuatan satu film, guna meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan, misalkan mark up ataupun penipuan," tuturnya.

Dia melanjutkan, lalu ketika filmnya meraih keuntungan, bisa dibagi hasil keuntungannya 50% - 50%.

"Dan kalau pun rugi, yang merasakan produsernya, sedangkan pemerintah tetap mendapatkan keuntungan memiliki film kepahlawanan yang bisa diceritakan kepada generasi penerus bangsa dikemudian hari," ujarnya.

Menurutnya skema seperti itu juga sudah diterapkan dibeberapa negara, seperti di India, dimana saat ini negara tersebut menjadi negara penghasil film terbanyak di dunia.

"Harapannya agar industri perfilman kita tidak mandeg dan semakin berkembang, karena tetap bisa membuat film tanpa pusing mikir pendanaan," tuturnya. (62)

Penulis :
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro