Bisnis.com, JAKARTA- Siapa tak kenal Tompi, vokalis jazz yang memiliki suara merdu? Suara khas pelantun Tak Pernah Setengah Hati itu mengalun memenuhi teater Salihara, Jakarta (6/11/2013).
Dengan sepenuh hati, penyanyi jazz ternama yang juga berprofesi sebagai dokter bedah plastik ini membawakan lagu Menghujam Jantungku dalam rangkaian acara drama musikal dan konser Musik untuk Rema: Edukasi dan Penggalangan Dana untuk Pasien Artritis Rematoid. Tompi adalah salah satu pengisi acara bersama-sama dengan penyanyi Nina Tamam, Veronica Nunn, vokalis penyanyi jazz ternama Amerika Serikat, Michael Franks dan artis Cornelia Agatha.
Acara ini terselenggara atas kerja sama Perhimpunan Reumatologi Indonesia (IRA/ Indonesian Rheumatology Asscociation), Perhimpunan Masyarakat Peduli Rematik Indonesia (PERMARI), Institut Musik Daya Indonesia (IMDI) dan PT Roche Indonesia yang merupakan rangkaian dari kampanye edukasi ’Kenali Artritis Rematoid’ (AR) yang diluncurkan bertepatan dengan Peringatan Hari Rematik Sedunia, Oktober 2013 yang lalu.
“Saya merasa sangat gembira bahwa persembahan musik saya dan teman-teman dapat membantu pasien AR secara nyata. Saya juga berharap acara ini dapat membuka mata banyak orang tentang bahaya penyakit ini dan dapat segera berkonsultasi ke dokter seandainya menemukan gejala-gejala AR pada dirinya atau orang di sekelilingnya,” ungkap Veronica Nunn dalam keterangan yang dterima Bisnis, Kamis (7/11/2013).
Hasil penggalangan dana sebesar Rp114,8 juta akan digunakan untuk membantu pasien AR mendapatkan akses pengobatan sesuai standar medis sehingga memberikan harapan remisi atau pengurangan sebagian atau seluruh tanda-tanda penyakit yang akan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Harry Isbagio, Pengurus Besar IRA menuturkan penyakit AR memang tidak dapat disembuhkan, tetapi dengan pengobatan yang tepat maka radang sendi yang berkepanjangan dan cacat yang diakibatkan penyakit ini dapat dicegah.
Kegiatan penggalangan dana ini kami selenggarakan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat tentang penyakit AR serta memberikan bantuan pengobatan langsung kepada pasien yang memiliki keterbatasan akses, baik untuk memulai pengobatan, maupun untuk menyelesaikan pengobatannya sesuai dengan standar medis dan rekomendasi dokter. "Termasuk di dalamnya pasien juga akan mendapatkan tes laboratorium yang dibutuhkan untuk memantau perjalanan penyakitnya”, terangnya.
Selain pengobatan dari segi medis serta tes laboratorium pendukung, pasien juga akan mendapatkan terapi musik untuk mendukung proses penyembuhannya dari terapis di IMDI.
Pendiri IMDI Tjut Nyak Deviana Daudsjah memaparkan terapi musik adalah terapi yang menggunakan musik dalam membantu penyembuhan pasien yang menderita berbagai penyakit.
Adapun aspek-aspek penyembuhan maupun peningkatan kesehatan yang dibantu dengan terapi musik adalah fisik, mental, emosional, estetika dan spiritual, termasuk peningkatan keterampilan motorik dan fungsi kognitif.
"Area penyembuhan medis yang dibantu dengan terapi musik diantaranya adalah stroke, penyakit jantung, gangguan neurologis dan epilepsi serta depresi, seperti yang kerap dialami pasien AR,” ujarnya.
Salah satu pasien AR calon penerima bantuan adalah Een Sukaesih, pejuang pendidikan dari Sumedang yang telah menerima penghargaan dari Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.
“Bu Een telah menderita AR selama bertahun-tahun tanpa mendapatkan pengobatan yang dapat menghentikan perjalanan penyakitnya. Akibatnya kerusakan sendi yang terjadi kian parah dari waktu ke waktu hingga beliau mengalami kelumpuhan dan harus terbaring terus di tempat tidur. Dengan adanya bantuan pengobatan langsung, Ibu Een memiliki harapan untuk menghentikan kerusakan sendi lebih lanjut dan merasa lebih baik,” tutur dr. Andry Reza Rahmadi, SpPD, M.Kes, Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung yang merawat Ibu Een.
Head of Communications and Public Policy Roche Indonesia, Lucia Erniawati mengatakan Roche Indonesia memiliki visi untuk menyediakan pengobatan dan solusi inovatif yang dapat diakses oleh setiap pasien di Indonesia, yang kami wujudkan salah satunya melalui program bantuan pasien, Solusi Terapiku.
Pihaknya bangga dapat bekerjasama dengan IRA, PERMARI serta IMDI untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai AR dan memperluas akses pasien terhadap pengobatan yang sesuai standar medis.
Dia menambahkan akan terus mendukung klinisi dan komunitas pasien dalam usaha mengedukasi masyarakat mengenai AR diantaranya dengan meluncurkan website mengenai AR untuk masyarakat awam, www.kenalirematik.comsebagaisumber informasi mengenai penyakit AR, mulai dari bagaimana mengenali gejalanya, cara melakukan tes sederhana untuk deteksi dini, informasi pengobatan, hingga artikel-artikel yang dapat mendukung pasien menghadapi penyakit AR.”