Bisnis.com, JAKARTA - Perhelatan seni rupa kontemporer Jakarta Biennale 2013 di pelataran Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki menampilkan program Hiburan Malam Minggu Sesi I pada Sabtu (16/11/2013).
Sejumlah musisi lokal yang hadir antara lain kelompok musik tradisional etnik Karinding Attack (Bandung), Senyawa (Yogyakarta), Space System (Jakarta), Dangerdope (Jakarta), Terbujurkaku (Surabaya) dan Kracoon (Jakarta).
Penampilan Karinding Attack dengan lagu bernuansa Sunda sangat menghibur penonton yang duduk sejajar dengan posisi panggung. Mereka menampilkan beberapa lagu seperti Hampura Emak, Lapar Emak, Maaf dan lainnya.
Ciri khas kelompok pentolan Man Jasad dan Kimung Nicfit itu memainkan sejumlah alat musik terbuat dari bambu seperti celempung, goong tiup dan karinding.
Lagu-lagu Karinding Attack meski terdengar sederhana tetapi mengandung nilai filosofis dan kritik sosial kuat. Seperti pada lagu Maaf yang secara tegas mengkritik kondisi pemerintahan Indonesia.
"Maaf, kami tidak tertarik pada politik kekuasaan," teriak Man saat melantunkan lagu Maaf yang menjadi tembang penutup Karinding Attack. Tak jarang, penonton dibuat ketawa dengan canda khas vokalis berambut gondrong tersebut.
Seperti diketahui, ajang dua tahunan Jakarta Biennale ke-15 kali ini mempertunjukan sejumlah karya seni rupa dari berbagai negara antara lain Indonesia, Malaysia, Thailand, Korea, Prancis, Jerman, Belanda dan negara lainnya. Karya yang ditampilkan berupa mural, lukisan dan instalasi seni dan performance art.
Jakarta Biennale 2013 diselenggarakan bertujuan untuk menghibur warga Jakarta dan sekitarnya, terlebih dana yang digunakan merupakan dana dari rakyat. Perhelatan ini dimulai sejak 9-30 November 2013 dan terbuka untuk umum.