Bisnis.com, BANDUNG - Pemkot Bandung mengembangkan penyediaan layanan informasi pariwisata yang melibatkan 250 mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi Parawisata.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengklaim layanan informasi itu merupakan yang pertama di Indonesia, yang bertujuan untuk membawa Kota Bandung menuju kota wisata internasional.
"Jadi untuk mewujudkan visi Kota Bandung menuju kota wisata internasional, harus didukung dengan memperbaiki infrastruktur dan pelayanan," katanya, Senin (9/12/2013).
Menurutnya, relawan yang direkrut tidak dibayar karena sudah menjadi bagian dari praktik kerja, tetapi mereka memiliki kapasitas dalam mengembangkan layanan informasi pariwisata dan pengejaannya serius karena menjadi bagian dari tugas akhir kuliah.
Selama ini, Pemkot Bandung kesulitan memperoleh sumber daya manusia (SDM) dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk mendukung sektor pariwisata.
"Salah satu solusinya, dengan meminta kelompok akademisi untuk ikut berkontribusi dalam memberikan ilmu ataupun waktu terhadap Kota Bandung," tegasnya.
Selain itu, pihaknya juga menyediakan kendaraan sebagai tourist information center guna membantu meningkatkan pelayanan bagi turis dalam memberikan arahan segala informasi wisata Kota Bandung.
"Mobil layanan informasi pariwisata itu akan ditempatkan di sejumlah terminal atau titik masuknya wisatawan, seperti bandara dan stasiun," ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Jabar melalui pintu masuk Husein Sastranegara Bandung anjlok sebesar 17,64%.
Hingga Oktober 2013 jumlah wisatawan mancanegara yang datang dari bandara Husein Sastranegara Bandung mencapai 12.072 orang, turun dibandingkan dengan September 2013 sebesar 14.658 orang. (Wandrik Panca/Adi Ginanjar)