Referensi

7 Tips Jitu untuk Jadi Penerbit Buku Indie

Feni Freycinetia Fitriani
Minggu, 29 Desember 2013 - 18:27
Bagikan

Bisnis.com, Jakarta - “Banyak jalan menuju Roma”. Kira-kira itulah pepatah yang cocok menggambarkan dunia penerbitan buku saat ini. Selain lembaga penerbitan mayor, kini banyak penulis yang melirik jasa penerbitan buku mandiri (indie) untuk memproduksi sekaligus memasarkan karya mereka. Salah satu pelaku usaha yang bergerak di jasa penerbitan buku indie adalah Penerbit Harfeey.

Zaminatul Laely Harfeeyah, Direktur Utama Penerbit Harfeeyah, mengatakan tidak perlu modal besar untuk membangun jasa penerbitan indie. Bahkan, Zamiatul memulai bisnisnya di kamar kost yang berukuran 3x3 meter dan modal kurang dari Rp1 juta rupiah saja. Nah, bagi Anda yang tertarik untuk menerbitkan buku sendiri atau membangun jasa penerbitan buku mandiri, berikut beberapa tips yang bisa Anda ikuti.

Pertama, Membuat Nama dan Logo Penerbit. Nama dan logo perusahaan penerbitan adalah elemen yang penting. Cari nama yang unik bahkan bernilai jual. Hal yang sama berlaku juga untuk logo. Buatlah logo yang memikat (eye-catching) dan memiliki nilai filosofis.

Kedua, Modal. Berbeda dengan penerbitan mayor, jasa penerbitan indie tidak memerlukan nominal uang yang besar. Modal tersebut dimanfaatkan membuat akta notaris (badan hukum). Untuk jenis usaha, penerbitan indie termasuk perusahaan skala kecil. Hal ini membuat biaya yang harus dibayarkan cenderung murah. Biaya untuk membayar notaris ini dimulai dari Rp500.000.

Ketiga, Kuasai Teknik – Teknik Dasar Penerbitan Buku. Salah satu keahlian yang wajib dikuasai adalah teknik dasar penerbitan buku yang meliputi teknik penyuntingan (editing), tata letak (lay outting), dan desain sampul buku (cover). Semua teknik tersebut bisa dipelajari secara otodidak melalui buku-buku yang dijual di pasar. Namun, jika Anda ingin memakai jasa pihak luar, Anda bisa menggunakan pekerja paruh waktu yang honornya lebih murah dari pekerja profesional.

Keempat, ISBN dan Barcode. Elemen penting dari sebuah buku adalah nomor ISBN dan barcode buku. Anda bisa mengajukan permintaan nomor ISBN ke Perpustakaan Nasional, sedangkan barcode bisa dibuat sendiri menggunakan aplikasi Corel Draw.

Kelima, Percetakan. Setelah tahap pracetak selesai, langkah selanjutnya adalah mencari percetakan. Langkah ini akan menentukan harga pokok produksi sebuah buku. Untuk meminimalisir modal, Anda bisa menetapkan sistem uang muka (down payment) kepada penulis. Setelah buku selesai dicetak, sisa pembayaran bisa Anda gunakan untuk melunasi biaya cetak.

Keenam, Tentukan Harga Buku. Rumus standar penentuan harga buku adalah jumlah eksemplar cetak x 5. Namun, jika harganya dirasa terlalu mahal, Anda dan si penulis bisa merevisi harga tersebut sesuai dengan keinginan penulis.

Ketujuh, Strategi Pemasaran. Gunakan promosi gratis via media sosial atau blog untuk menekan budget pemasaran. Agar makin tepat sasaran, Anda bisa masuk ke komunitas, baik offline maupun online. Selain itu, adakan lomba-lomba penulisan atau forum silaturahmi (gathering) agar para penulis tersebut berniat untuk menerbitkan naskah mereka. 

Editor : Sutarno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro