Bisnis.com, JAKARTA--Pusat Pengenalian Operasi (Pusdalops) BPBD DKI Jakarta menyebutkan kemarin pukul 21.00 terdapat kiriman debit air dari kawasan hulu kali Ciliwung.
Antisipasi wilayah yang diperkirakan terkana dampak banjir adalah Jakarta Timur & Jakarta Selatan : Rawajatim, Kalibata, Pengadegan, Cawang, Kebon Baru, Bukit Duri, Bidara Cina dan Kampung Melayu.
Hal yang harus diperhatikan dari kondisi tersebut adalah faktor kesehatan pascabencana. Tak dapat dipungkiri, beberapa penyakit menghampiri warga sekitar.
Salah satu dokter umum yang bernaung dalam doctorSHARE Hendra Chayadi mengungkapkan penyakit yang perlu diwaspadai yang muncul akibat cuaca yang tidak menentu dari musim panas ke musim hujan adalah infeksi saluran pernafasan dan demam berdarah.
“Penyakit yang paling sering hinggap, yang menempati urutan pertama adalah flu yang ditandai dengan meriang,” katanya saat dihubungi Bisnis belum lama ini.
Flu, batuk dan pilek merupakan penyakit yang diakibatkan karena infeksi saluran pernafasan atas. Penyakit karena viral infection ini mampu sembuh dengan sendirinya.
Namun jika viral infection ini sudah berubah menjadi bacterial infection, maka sudah ada bakteri-bakteri tertentu yang menyerang sistem immune tubuh. Hal yang harus dilakukan bagi penderita menurut Hendra adalah istirahat cukup sehari dan perbanyak minum air putih hangat.
Selain itu, peyakit yang masih berhubungan dengan saluran pernafasan atas adalah asma. Namun asma ini biasanya diderita oleh orang yang memiliki riwayat asma sebelumnya. Asma juga dapat diderita oleh orang yang terinfeksi debu, makanan dan cuaca dingin atau perubahan cuaca.
Bagi penderita penyakit yang berhubungan dengan saluran pernafasan ini, haruslah menjaga pola hidup bersih dan sehat setiap hari. “Hindari konsumsi gorengan dan es, perbanyak konsumsi sayur dan buah,” katanya.
Jika pola ini diterapkan setiap hari, maka daya tahan tubuh akan kuat dan jarang terjangkit penyakit.
Penyakit kedua yang hinggap karena akibat dari pergantian cuaca yang mendadak adalah demam berdarah. Penyakit ini muncul akibat dampak dari banjir.
Banjir menyisakan genangan-genangan air yang tenang dan tidak beriak. Genangan inilah yang mejadi tempat kembang biak nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah.
Hendra mengaku angka pasien yang terjangkit demam berdarah pascabanjir tergolong tinggi.
Biasanya jika ada anak yang terjangkit deman berdarah, tempat di mana dia tinggal akan langsung dilaksanakan fogging karena virus ini menyebar dengan sangat cepat.
Sama halnya dengan penyakit infeksi saluran pernafasan, penyakit ini juga termasuk viral infection yang mampu sembuh sendiri.
Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue ini berbahaya saat proses perjalannya.
Demam berdarah dengan sistem pelana kuda terjadi selama 7 hari. Pada 3 hari pertama penderita mengalami demam luar biasa. Pada hari ke-4 dan ke-5, demam turun seolah sembuh penyakitnya, padahal di situlah trombosit justru turun drastis.
“Jika trombosit dropped, maka akan terjadi pendarahan dan bisa mengakibatkan meninggalnya penderita. Baiknya jika selama 3 hari berturut-turut mengalamai demam tinggi, harus segera melakukan cek darah,” tungkasnya.