Suasana di Taman Mini Indonesia Indah/Bisnis
Show

Taman Mini, Tari Bali, Phinisi & Tenun Antre jadi Warisan Budaya Dunia

Ismail Fahmi
Jumat, 7 Februari 2014 - 11:22
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengungkapkan  ada empat warisan budaya nasional tengah antre untuk diusulkan menjadi warisan budana dunia yang ditetapkan oleh Unesco.

Keempat warisan budaya nasional itu adalah Taman Mini Indonesia Indah yang akan diusulkan tahun 2014 ini, Tari Bali tahun 2015, Perahu Phinisi tahun 2016, dan Tenun Indonesia tahun 2017.

Direktur Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Diah Harianti mengatakan,  setiap tahun setiap negara hanya boleh mengusulkan satu warisan budaya ke Unesco. Usulan yang dimasukkan mesti dilengkapi dokumen pendukung berupa dokumen tertulis dan video dokumentasi.

“Karena tim penilai dalam melakukan penilaian  berdasarkan dokumen tersebut, jadi dokumennya harus dibuat dengan sebaik-baiknya,”  ujarnya pada situs resmi Kemdikbud, Jumat (7/2/2014)..

Diah menjelaskan  usulan Indonesia pada  2013 yaitu Tenun Sumba, gagal ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda dunia. Hal ini karena konten dokumen berisi muatan sensitif.

Di dalam dokumen tersebut disebutkan bahwa untuk pelestarian Tenun Sumba, pelajar dan masyarakat wajib memakai tenun tersebut. “Kata wajib ini sangat bertentangan dengan Unesco yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. Itulah mengapa tahun lalu Tenun Sumba gagal ditetapkan.”

Untuk itu, kata Diah, dalam pembuatan dokumen pengusulan berikutnya pihaknya akan lebih berhati-hati dan melakukan yang terbaik. Tenun Sumba, lanjutnya, akan diusulkan lagi pada 2017 mendatang dengan nama Tenun Indonesia. Artinya, tidak hanya tenun Sumba yang diusulkan tapi lebih luas mencakup seluruh Indonesia.

”Berdasarkan pengalaman kegagalan Tenun Sumba, kita di Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya sebagai pihak yang memiliki tupoksi mengajukan warisan budaya ke Unesco harus menyusun dokumennya. Dokumen itu harus sesuai ketentuan Unesco,” jelasnya..

Ia menegaskan, keterbatasan dalam jumlah usulan warisan budaya nasional ke Unesco  bukan berarti jumlah penetapan warisan budaya nasional berkurang. Sebaliknya, dari 2700 warisan budaya yang telah tercatat saat ini harus terus bertambah jumlahnya.

“Kita harus sebanyak-banyaknya menetapkan budaya nasional. Target tahun ini 1.000 warisan. Yang sudah ditetapkan tahun lalu 77 warisan, target tahun ini minimal 70 lagi,” pungkasnya.

Pemilihan urutan usulan, menurutnya,  dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan. Warisan budaya, sebisa mungkin harus mewakili setiap wilayah di Indonesia. Pertimbangan lain, budaya yang diusulkan seyogianya memiliki nilai dan kesakralan yang tinggi.

“Misalkan, di Sumatera kita punya Tari Saman dari Aceh, di Papua kita punya noken, di Jawa ada angklung, keris, selanjutnya akan diusulkan tari Bali, perahu Phinisi mewakili Sulawesi, dan tenun Indonesia,” jelasnya.

Pertimbangan wilayah tersebut, kata Diah, disebabkan ragam budaya di Indonesia luar biasa banyaknya, sedangkan kuota untuk didaftarkan ke Unesco sangat terbatas. Hanya satu usulan setiap tahun. Menyikapi hal tersebut, diperlukan pendekatan kewilayahan agar semua wilayah bisa terwakili.

Selain wilayah, nilai yang terkandung dalm sebuah warisan harus tinggi. Tari Bali, misalnya, yang akan diusulkan pada 2015 mendatang, selain mewakili wilayah Bali, tari Bali dipilih karena nilai kesakralannya tinggi. Masyarakat Bali menjunjung tinggi budayanya salah satunya lewat tarian.

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro