Ilustrasi/Bisnis
Health

Mengapa Suami Selingkuh Meski Punya Istri Cantik?

Miftahul Khoer
Sabtu, 15 Februari 2014 - 11:35
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Pada suatu kesempatan, Witrin Gamayanti berbicara dengan seorang klien. Dia menerima keluhan suami klien ketahuan berkunjung dan ‘jajan’ di tempat prostitusi.

Sang klien tak habis pikir mengapa suaminya melakukan hal semacam itu. Padahal, selama mereka berkeluarga hubungan suami istrinya tak pernah bermasalah.

Usut punya usut, suami sang klien coba-coba 'jajan' lantaran diajak oleh beberapa kawannya.

"Nah, ini yang menjadi salah satu alasan kenapa para suami suka 'jajan' di luar," kata Witrin yang juga Psikolog asal Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

Pengalaman berbeda dialami Hendrawan. Pria berusia 39 tahun itu mengaku ketagihan dengan prilaku isengnya yang suka kelayapan ke dunia esek-esek. Padahal sejak lama dirinya ingin agar kebiasaannya ini tidak terus berlanjut.

Bagi Hendrawan, seks ibarat candu. Karena sejak masih duduk di bangku kuliah dirinya sudah sering berganti pasangan dan bermain seks. Parahnya, ketika sudah berkeluarga, hal tersebut tidak kunjung berkesudahan.

Pria asal Soreang, Kab Bandung ini mengatakan jika bicara soal kecantikan, istrinya tidak kurang sama sekali. Akan tetapi, perasaan selalu ingin mencoba 'barang baru' senantiasa selalu mengganggu pikirannya.

Menurutnya, jika sudah datang 'pikiran kotor' tidak banyak yang bisa dilakukannya, kecuali melancong ke sejumlah titik prostitusi yang ada di Kota Bandung. Dengan merogoh kocek sebesar Rp300.000-400.000 dia bisa memuaskan nafsu seks.

Dalam sebulan dirinya bisa dua kali mendatangi tempat terlarang. Bukan apa-apa, dalam hal ini, selain ketagihan peribahasa 'rumput tetangga lebih hijau dari halaman sendiri' nampaknya memang berlaku. Karena dirinya selalu penasaran dengan permainan seks perempuan yang ada di kawasan prostitusi.

"Tidak mesti selalu berhubungan badan sih. Terkadang pijit plus-plus," ujarnya.

Bercinta dengan pemandu lagu, tambahnya, juga tidak kalah serunya. Karena tidak sedikit  yang 'nyambi'.

Hendrawan pernah mengalami peristiwa yang membuatnya kaget. Suatu waktu, dia tertangkap basah karena bukti pembayaran saat ke tempat karaoke tersimpan di dalam saku dan belum sempat dibuang.

Waktu itu, katanya, terjadi keributan besar bahkan sang istri sampai meminta cerai. Dia berjanji  tidak akan mengulanginya. Namun, dia tidak kunjung kapok. Dia masih tetap suka 'jajan' secara diam-diam.

Menurut Witrin, dilihat dari kaca mata psikologi, perilaku suami-suami suka ‘jajan’ terjadi dikarenakan berbagai alasan. Pria bisa saja memiliki masalah seks dengan pasangannya. Ada juga alasan lain yaitu dikarenakan pria memiliki nafsu yang menggebu.

Witrin menjelaskan pada dasarnya pria melakukan hal tersebut lantaran impuls atau dorongan naluriah yang dimiliki. Impuls tersebut disebabkan oleh faktor lingkungan yang mendukung pria terdorong berkunjung ke 'rumput tetangga'.

"Masalahnya suami-suami ini tidak bisa menahan impulsnya sendiri, meskipun misalnya istri di rumah jauh lebih cantik," katanya.

Perilaku penasaran dan ingin mencoba mencicipi 'rumput' lain memang kerap terbersit di benak kaum pria. Bahkan sebetulnya, sikap ini tidak hanya terjadi di kalangan pasangan yang sudah berumah tangga. Pasangan yang masih dalam hubungan pacaran pun, dari pihak pria kerap dilanda godaan untuk iseng mencari perhatian perempuan lain.

Witrin mengatakan, bicara gangguan seksual dalam artian hubungan intim yang bermasalah, pertanyaan yang muncul adalah kenapa pria lebih menikmati seks bukan dengan istrinya? Menurutnya, ini bisa terjadi salah satunya dikarenakan hubungan seks dijadikan sebagai pembuktian kejantanan seseorang.

Sehingga, katanya,  ada momen ketika hubungan istri tidak bisa memuaskan suami, masalah tersebut bakal menjadi beban.

"Bahkan bisa saja ada suami yang ketika berhubungan dengan istrinya selalu 'kalah',  tetapi dengan perempuan lain tidak," paparnya.

Mira D. Amir, Psikolog LPT Universitas Indonesia menambahkan perilaku ‘jajan’ yang biasa dilakukan kalangan suami akan berdampak terhadap keutuhan rumah tangga. Dia mengatakan permasalahan seks bisa disebut sebagai candu yang dimiliki manusia.

Namun, jika hal tersebut terjadi pada kalangan yang sudah berkeluarga, potensi keretakan hubungan atau perceraian bisa timbul secara tiba-tiba. Tingkat kepuasan sebuah pernikahan akan hilang dan luluh lantah.

“Yang akan menjadi korban tentu saja pada anak. Mereka akan kecewa jika sang ayah memiliki kebiasaan yang tidak patut dicontoh,” ujarnya. 

 

 

Penulis : Miftahul Khoer
Sumber : Bisnis Indonesia Weekend
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro