Bisnis.com, JAKARTA - Komunitas Salihara menggelar diskusi berjudul Faust dalam Sastra Malaysia dan Indonesia di Serambi Salihara, Selasa (11/3/2014).
Faust adalah lakon monumental yang dikerjakan oleh Johann Wolfgang von Goethe di masa akhir hidupnya hingga kematiannya. Karya ini menampilkan komedi dan tragedi di bagian pertama, satire dan simbolisme filosofis di bagian kedua.
Faust juga cukup populer di kalangan sastrawan dan pekerja teater di Indonesia dan Malaysia. Baru-baru ini, Latiff Mohidin, sastrawan Malaysia, menerjemahkan Faust ke dalam bahasa Malaysia. Sebelumnya, penyair Agam Wispi dan Abdul Hadi W.M. juga menerjemahkan lakon yang sama ke dalam bahasa Indonesia.
Di samping akan membahas kekuatan Faust sebagai warisan sastra dunia, diskusi ini juga akan membahas kerja penerjemahan sebagai salah satu disiplin yang penting dalam sastra.
"Termasuk perbandingan dengan terjemahan sejenis yang telah ada dan pengujian seberapa mampu bahasa Malaysia dan bahasa Indonesia mengalihkan dan memunculkan kembali kekuatan karya yang semula ditulis dalam bahasa Jerman itu," kata keterangan resmi seperti dikutip Salihara, Rabu (5/3/2014).
Diskusi akan menghadirkan Sapardi Djoko Damono dan Elisabeth Korah-Go Sapardi adalah sastrawan dan mantan Guru Besar Fakultas Sastra (kini FIB) Universitas Indonesia, Depok. Sementara Elisabeth Korah-Go adalah mantan dosen Sastra Jerman di universitas yang sama dan pernah pula menerjemahkan Faust dari bahasa Jerman ke bahasa Indonesia.