Djarum Foundation
Show

Denny Malik Hadirkan Siti Nurbaya Dalam Balutan Drama Musikal

Puput Ady Sukarno
Sabtu, 22 Maret 2014 - 09:25
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sejak kecil hingga dewasa, Siti Nurbaya tumbuh hanya bersama ayahanda tercintanya, Baginda Sulaiman, seorang pedagang terkemuka di Kota Padang yang sebagian modal usahanya berasal dari pinjaman rentenir bernama Datuk Maringgih.

Semula, usaha Baginda Sulaiman maju pesat. Namun hal itu justru mengusik ketenangan Datuk Maringgih yang notabene seorang rentenir tamak. Maka, untuk melampiaskan keserakahannya, dia menyuruh kaki tangannya membakar semua kios Baginda Sulaiman.

Peristiwa tersebut, membuat jatuh miskin dan tak sanggup membayar hutang-hutangnya pada Datuk Maringgih. Inilah kesempatan yang dinanti-nanti Datuk Maringgih.

Datuk mendesak Baginda untuk melunasi semua hutangnya, dan apabila tidak sanggup melunasinya dengan uang, dapat diganti dengan menyerahkan puterinya, Siti Nurbaya, untuk diperistri dirinya. Baginda pun tak ada pilihan.

Siti Nurbaya menangis menghadapi kenyataan tersebut. Terlebih, saat bersamaan, Samsulbahri, kekasihnya sedang sekolah di Jakarta. Namun, demi keselamatan dan kebahagiaan ayahandanya, Siti rela mengorbankan kehormatannya.

Sementara itu, Samsulbahri ternyata mengetahui peristiwa tersebut, hingga membuatnya kembali ke Padang, dan menemui Siti yang telah resmi menjadi istri Datuk Maringgih.

Pertemuan itu diketahui Datuk Maringgih sehingga terjadi keributan, hingga menyebabkan ayahanda Siti meninggal dunia. Mendengar itu, ayah Samsulbahri, yakni Sultan Mahmud, penghulu Kota Padang, malu atas perbuatan anaknya.

Samsulbahri pun harus kembali ke Jakarta dan berjanji untuk tidak kembali lagi kepada keluargannya di Padang. Datuk Maringgih juga tidak tinggal diam, hingga Siti Nurbaya pun diusirnya.

Mendengar kabar kekasihnya diusir orang tuanya, timbul niatnya untuk pergi menyusul Samsulbahri ke Jakarta. Akan tetapi, niatnya itu diketahui kaki tangan Datuk Maringih, hingga dengan siasat dan fitnahnya, dirinya dapat memaksa Siti kembali.

Namun, tak lama kemudian Siti Nurbaya meninggal dunia karena memakan lemang (makanan khas Padang yang terbuat dari beras ketan) beracun yang sengaja diberikan kaki tangan Datuk Maringgih.

Kematian Siti Nurbaya terdengar Samsulbahri. Dia putus asa hingga tidak meneruskan sekolah dan memasuki dinas militer.

Sepuluh tahun kemudian, dikisahkan, di Kota Padang sering terjadi huru-hara dan tindak kejahatan akibat ulah Datuk Maringgih dan anak buahnya.

Samsulbahri yang telah berpangkat Letnan dikirim untuk melakukan pengamanan. Hingga dalam suatu penyerbuan di Kota Padang, Samsulbahri bertemu dengan Datuk Maringgih dalam suatu pertempuran.

Tanpa berpikir panjang, Samsulbahri menembak Datuk Maringgih hingga jatuh tersungkur. Namun, sebelum tewas, saat keributan itu, Datuk sempat membacok kepala Samsulbahri dengan parangnya.

Samsulbahri pun akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Pada saat-saat terakhir menjelang ajalnya, dia meminta dipertemukan dengan ayahandanya. Tetapi, waktu tidak berpihak padanya hingga ajal merenggutnya.

Demikian sinopsis novel klasik karya Marah Rusli yang mengisahkan romansa dua orang remaja di tanah Minang bertajuk Siti Nurbaya; Kasih Tak Sampai.

Kisah Siti Nurbaya yang sudah sangat dikenal masyarakat dan beberapa kali diangkat dalam beragam bentuk kesenian tersebut, kali ini akan dipentaskan dalam sebuah pertunjukan drama musikal arahan Denny Malik bersama Kharisma Production.

Kharisma Production adalah sebuah rumah produksi yang bergerak dalam pembuatan berbagai karya yang mengangkat seni budaya Indonesia.

“Konsepnya nanti kekinian, memadukan tata suara, tata cahaya, tarian, teknik ilusi dan visual yang memukau," ujar Denny Malik, Art and Show Director, belum lama ini.

Dengan pertunjukan itu, dirinya ingin mengingatkan kembali generasi muda mengenai karya anak bangsa yang telah menjadi legenda sehingga mereka akan tetap ingat akar budayanya.

Pertunjukan yang juga didukung Djarum Apresiasi Budaya itu akan digelar pada 29-30 Maret 2014, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dan melibatkan 150 orang pendukung dari berbagai kalangan, baik artis, penyanyi, penari, dan lainnya.

Sejumlah artis yang terlibat, diantaranya, Andi/rif, Ariyo Wahab, Iman J-Rocks, Candil, Dewi Gita, Netta, Aria SamSonS, Leona The Voice, Arro The Voice dan Vicky Burky.

“Kisah Siti Nurbaya ini sudah sangat dikenal di masyarakat dan beberapa kali diangkat dalam beragam bentuk kesenian. Dan kami lihat Denny Malik sangat piawai mengemas cerita itu dalam kolaborasi tarian dan lagu-lagu yang indah,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Editor : Rustam Agus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro