Bisnis.com, JAKARTA - Bila Anda mengalami masalah saat buang air besar (BAB), tidak lancar, keras, dan bahkan berdarah, atau berlendir, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter. Jangan tunggu lama-lama, karena bisa memicu kanker kolorektal atau usus besar.
Dokter Dody Ranuhardy, Spesialis Penyakit Dalam dari RS Premier Bintaro, mengatakan bila penderita cepat tanggap dengan keluhan yang dideritanya di seputar usus besar tersebut, maka masalah penyakit tersebut bisa diatasi.
“Karena itu sebaiknya bila mengalami beberapa gejala tadi, sebaiknya periksakan diri sejak dini, sehingga kemungkina kanker usus besar sampai ke stadium lanjut bisa datasi,” kata Dody di sela-sela acara seminar dokter bertema Management of Colorectal Cancer Update, yang diadakan RS Premier Bintaro, Tangerang Selatan, Sabtu (3/5/14).
Dia mengatakan selama ini banyak pasien yang datang periksakan diri ke rumah sakit, setelah menderita kanker usus besar sampai stadium tiga dan empat, sehingga terlambat untuk mengatasinya.
“Usia harapan hidup mereka dalam 5 tahun, hanya sekitar 20-30%. Padahal kalau sudah diketahui sejak dini, maka usia harapan hidupnya bisa mencapai 90%,” ujar Dody yang didampingi oleh dokter Errawan R. Wiradisuria, juga dari RS Premier Bintaro.
Kanker kolorektal, lanjutnya, tumbuh pada usus besar atau rektum. Merupakan salah satu jenis kanker yang umum terjadi, baik pada perempuan dan laki-laki. “Namun, jangan dianggap remeh atau disepelekan, karena bisa berakibat fatal,” tambahnya.
Penyebab timbulnya kanker kolorektal ini, katanya, antara lain karena pola makan yang tidak sehat, seperti memakan makanan yang tinggi lemak, banyak santan, kurang serat.
Bisa juga terjadi karena infeksi kronik yang ditimbulkan oleh amuba yang masuk lewat makanan. Atau karena faktor keturunan (genetik sekitar 15-20%), dan bisa jadi karena BRCA1, yang juga sebagai pemicu munculnya kanker payudara, dan kanker ovarium (indung telur).
Jadi, lanjut Dody, untuk menghindari seseorang terkena kanker usus besar, sebaiknya memperhatikan pola makan yang sehat, banyak makan sayur, hindari menu makanan berlemak tinggi, kurangi makan daging sapi, dan lainnya.
“Bila mengalami infeksi kronik di dinding usus, sebaiknya cepat ke rumah sakit untuk periksa. Kalau bisa dideteksi lebih dini, makan keuntungannya bagi pasien antara lain biaya untuk berobat jadi berkurang, harapan hidup bisa lebih lama, dan tidak mengalami kesakitan yang berkepanjangan,” ungkapnya.