Bisnis.com, JAKARTA—Metode pengobatan "alternatif" sering kali ditemui dalam beberapa kasus tonsilitis, yakni penyakit radang amandel yang dapat disebabkan oleh bakteri virus ataupun jamur. Hal ini patut diwapadai keberadaannya.
“Operasi yang dilakukan dengan metode pengobatan "alternatif" dalam beberapa kasus yang ditemui, dilakukan dengan hanya mengangkat permukaan amandel saja, akibatnya bisa timbul komplikasi perdarahan yang parah dan bisa terjadi radang bernanah pada amandel,” ungkap Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan dan Bedah Kepala Leher Brawijaya Women & Children Hospital, Sjaruddin.
Dia menambahkan bahwa operasi amandel adalah mengangkat secara total tonsil palatina atau yang disebut amandel dan adenoid. Sedangkan tonsil lingualis tidak perlu diangkat. Pada orang dewasa, adenoid sudah menghilang, maka operasi cukup pengangkatan amandel saja.
Lain halnya dengan operasi pada orang dewasa, dalam menghadapi operasi amandel pada anak, perawatan pasca operasi lebih memerlukan perhatian intensif dari dokter dan orangtua.
Untuk mencegah terjadinya komplikasi pada luka operasi, maka orangtua wajib memberikan perhatian ekstra pada 12 hari pertama setelah operasi.
Dua hari pertama pasca operasi, anak hanya boleh menyantap cairan yang dingin atau es krim, dan dilarang menyantap makanan keras atau panas.
Menginjak hari ketiga, anak sudah boleh mengonsumsi bubur nasi atau makanan lembut lainnya. Memasuki hari kelima biasanya kondisi amandel sudah baik untuk mengonsumsi jenis makanan lainnya.
Harus juga diperhatikan bahwa selama 12 hari pasca operasi anak tidak boleh dalam keadaan terlalu capek apalagi berteriak-teriak, karena hal ini dapat membahayakan luka operasi. Selama perawatan ini anak juga diwajibkan mengonsumsi antibiotik dan vitamin.