Bisnis.com, JAKARTA - Budaya populer (pop) bukan lagi budaya yang bisa dipandang sebelah mata. Lewat media massa, budaya pop menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Para seniman kontemporer, dalam hal ini perupa, dengan rakus melahapnya dan menuangkannya ke dalam karya-karya mereka, begitu juga para seniman kontemporer di negara-negara Asia.
Seperti dikutip dari situs resmi Komunitas Salihara, pameran New Icon: Pop in Asia akan memperkenalkan karya-karya seniman Asia yang diilhami dan dipengaruhi oleh budaya pop. Para seniman membaurkan imaji dan mekanisme dalam media massa dan mentransformasikannya ke dalam berbagai gaya.
Pameran ini bukan hanya menjelajahi perbedaan gaya dan sensibilitas masing-masing seniman, tetapi juga meningkatkan hubungan dan kerja sama yang setara di antara mereka.
Pusat Seni dan Manajemen Komunitas (ARCOLABS), Universitas Surya, Tangerang, bekerja sama dengan Komunitas Salihara menggarap pameran ini sebagai program pertukaran internasional tahunan yang pertama.
Pembukaan pameran akan berlangsung pada Sabtu (16/8/2014) pukul 19:00 WIB. Pameran dapat dinikmati di Galeri Salihara pada 18 Agustus-7 September 2014.
Mereka yang karyanya dipajang antara lain Lee Hyun-jin, Lee Wan (Korea Selatan), Serrum, Stereoflow (Indonesia), ISE (Malaysia), PHUNK Studio (Singapura), Sam Siren (Brunei Darussalam), Thomas D. Daquioag (Filipina) dan Ngoc Vo (Vietnam).
