Bisnis.com, HIROSHIMA, Jepang - Mendengar nama ini, kebanyakan orang akan teringat peristiwa memilukan 14 Agustus 1945. Hiroshima dibom atom. Terbanyang efek radiasi dan luluh lantaknya sebagian bumi Jepang ini.
Namun, ketika Anda mengunjungi salah satu pulau Negeri Matahari Terbit di bagian selatan ini, bayangan itu segera sirna. Setidaknya, ketika Anda menyusuri jalan dari bandara ke kawasan kota Higashi-ku, Hiroshima.
Menggunakan bus atau mobil, Anda akan di bawa melintasi jalan tol yang mulus melewati banyak perbukitan dengan pemandangan di kiri-kanan hutan-hutan kecil, dan tampak beberapa pemukiman penduduk dengan alam perdesaan. Hiroshima adalah kawasan dengan banyak bukit.
Dengan karakter daerah yang demikian itu pula, jalan tol di daerah ini punya ciri khusus, yakni banyak sekali terowongan.
Namun, ada beberapa hal yang membuat Jepang membuat banyak terowongan jalan di daerah perbukitan ini. Pertama, jelas saja Jepang memiliki teknologi yang mumpuni.
Kedua, Jepang tampaknya ingin mempertahankan landskap wilayah ini, terutama bukit dan pegunungan. Alasan kedua ini didasari keyakinan masyarakat Jepang bahwa bukit dan gunung itu adalah tempat para dewa. Tidak heran, banyak kuil itu dibangun di puncak bukit atau gunung.
"Itulah alasan, mengapa gunung dan bukit itu dipertahankan. Landskap dijaga, termasuk ketika membangun jalan, dengan cara membuat terowongan," kata Yuda-san, pemandu acara Media Visit to Mazda Headquarter yang diikuti oleh 19 wartawan dari berbagai media di Indonesia, Minggu (17/8/2014).