Bisnis.com, JAKARTA - United States Agency International Development (USAID), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Management Systems International (MSI) dengan menggandeng Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga menggelar Movie Day Anti Corruption Film Festival (ACFFest) 2014.
Movie Day ACFFest yang digelar pada Sabtu (6/9/2014) merupakan road show ke-10 kota di Indonesia dan Purbalingga jadi salah satu di antaranya.
Pada kesempatan itu, digelar pemutaran film, talk show dengan KPK, MSI, dan pegiat film Purbalingga, workshop video citizen journalism, serta boots film yang menyediakan berbagai informasi tentang bahaya korupsi.
Kepala Bidang Fungsional Pendidikan Dan Pelayanan KPK, Dani Rustandi, mengatakan kegiatan ACFFest ini bertujuan memberikan edukasi dan pemahaman sejak dini pada para pemuda atau anak sekolah untuk menjauhi dan menanamkan sikap antikorupsi.
"Film menjadi pilihan media penyampainya, karna film diusung oleh anak-anak muda," paparnya melalui siaran pers yang diterima, Minggu (7/9/02014).
Perwakilan MSI Fadila Ayu Hapsari mengatakan alasan Purbalingga dipilih sebagai salah satu kota tujuan kampanye anti korupsi lewat film diantara kota-kota besar lain di karena di Purbalingga banyak anak muda terutama pelajar yang aktif dalam membuat film.
"Pada penyelenggaraan ACFFest tahun lalu, banyak film-film pendek dari Purbalingga yang dikirim, salah satunya yang berjudul Langka Receh dari SMP 4 Satu Atap Karangmoncol menjadi pemenang kategori pelajar," ungkap Fadila.
Tahun ini, ACFFest menempatkan kategori baru dalam kompetisi berupa video citizen journalism, karena itu pada setiap Movie Day digelar workshopnya.
Di Purbalingga, dihadirkan narasumber German Mintapradja, seorang pembuat film senior dan Dewi Laila Sari dari Net TV. Lebih dari 200 peserta workshop antusias mengikuti hingga akhir acara.
Menurut Direktur CLC Purbalingga Bowo Leksono, pihaknya sangat tertarik dengan ACFFest. "Tanpa sengaja memproduksi film pendek tentang korupsi, banyak film-film Purbalingga yang mengangkat tema tentang kejujuran, tanggung jawab, kerja keras, berlatar kehidupan orang desa dengan kesederhanaan.”