Bisnis.com,MALANG-Pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) akan mengevaluasi membeludaknya tingkat kunjungan wisata di Pananjakan 1 Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Kepala Seksi Wilayah 1 TNBTS Cemorolawang, Sarmin, mengatakan kunjungan wisata untuk melihat panorama matahari terbit di view point Pananjakan 1 sudah overload.
“Akan segera dievaluasi untuk selanjutnya diatur secara ketat karena pengunjung sudah overload lebih dari 1.500 orang,” kata Sarmin, Senin (27/10/2014).
Membeludaknya wisatawan tersebut mengakibatkan jalan raya macet total karena jip dan kendaraan roda empat lainnya memenuhi badan jalan. Bahkan pejalan kaki juga kerap kesulitan menuju lokasi yang menjadi ikon Bromo tersebut.
Sementara daya tampung wisatawan di view point juga sudah tidak bisa menampung luberan pengunjung. Untuk itu pihak TNBTS akan segera menata ulang termasuk melakukan pengaturan.
“Pengaturan yang akan kami lakukan adalah dengan memasang portal di radius 500 meter pintu masuk view point,” jelas dia.
Sehingga kendaraan roda empat harus parkir di bawah. Dengan begitu pengunjung diwajibkan berjalan kaki atau memanfaatkan jasa ojek untuk menuju Pananjakan.
Membeludaknya kunjungan wisata tersebut juga menimbulkan kesan kurang nyaman di kawasan setempat. Pasalnya pengunjung berdesakan dan saling berebut posisi untuk menikmati panorama matahari terbit. “Selain tidak nyaman, dari sisi keamanan juga patut mendapatkan perhatian serius,” ujarnya.
TNBTS juga sudah menyiapkan solusi dengan menyiapkan view point di bukit Kingkong untuk menikmati panorama matahari terbit yang serupa dengan Pananjakan.
Keberadaan bukit Kingkong tersebut sekaligus untuk memecah banyaknya wisatawan agar tidak terkonsentrasi hanya di Pananjakan. Selain itu TNBTS juga bakal membangun bukit Seruni dan bukit Cinta tepat di bawah bukit Kingkong atau lokasinya tepat di atas Pananjakan 2.
