Bisnis.com, JAKARTA--Spider-Man, Iron Man, Thor, Rapunzel, Elsa, hingga Mickey Mouse adalah tokoh animasi populer yang disukai anak-anak.
Tokoh-tokoh tersebut sebenarnya memiliki karakter positif yang patut ditiru. Orangtua bisa mengajarkan tentang nilai-nilai kehidupan lewat tokoh animasi.
Psikolog anak Ratih Zulhaqqi mengungkapkan anak-anak usia 7-12 tahun memasuki periode concrete operational. Pada periode ini, anak-anak mudah mencontoh hal-hal yang konkret.
Misalnya, anak akan mudah mengingat dan mencontoh hal menarik yang dilakukan karakter idola mereka.
“Oleh karena itu orangtua harus terus-menerus mengenalkan karakter positif dari si tokoh pada anaknya,” kata Ratih, Jumat (31/10/2014).
Anak-anak harus diajak memberi makna tentang sifat positif dari si tokoh secara nyata, dengan begitu anak-anak akan mudah mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Ada living values [nilai-nilai kehidupan] yang harus diajarkan, “ tambahnya.
Ratih membeberkan, sebuah survei menemukan bahwa karakter positif tokoh di film animasi efektif menanamkan nilai-nilai kehidupan pada anak usia 7-12 tahun.
Survey tersebut dilakukan Pratiwi pada tahun 2014 tentang efektifitas karakter tokoh film animasi terhadap penanaman nilai hidup pada anak.
Frisian Flag
Untuk mengenalkan lebih dekat tokoh animasi yang mampu menjadi inspirasi pada anak-anak, Frisian Flag Indonesia (FFI) menghadirkan kemasan produk susu siap minum bergambar karakter dari Disney dan pahlawan super Marvel.
“Karakter-karakter yang dipilih mampu menularkan nilai-nilai positif ke anak-anak,” kata Senior Brand Manager Ready To Drink Frisian Flag Indonesia (FFI) Fidiyantri Cholid.
Seperti tokoh Iron Man yang memiliki karakter cerdas, dia adalah inventor jenius yang dapat menciptakan robot canggih.
Tokoh Thor, punya kekuatan luar biasa dan memiliki tekad menyelamatkan dunia.
Karakter kreatif bisa terlihat di diri Rapunzel, dia mampu menggunakan ide kreatif untuk lari dari istana tempat dia dikurung.
Sementara Elsa, punya karakter berani. Spider-Man yang sangat populer memiliki karakter gesit, yang bisa terlihat saat dia menangkap tokoh jahat.
Selain itu, peluncuran produk susu dengan kemasan menarik juga dilatarbelakangi hasil survei yang dilakukan FFI pada 2011 kepada 1.200 rumah tangga atau 5.000 orang.
Survei memperlihatkan anak pra-remaja khususnya usia 7-12 tahun, cenderung mengurangi konsumsi susu. Mereka lebih memilih mengkonsumsi minuman lain yang lebih menarik.
