Bisnis.com, JAKARTA - Institut Kesenian Jakarta (IKJ) menjadi penyelenggara festival film internasional untuk pertama kalinya. Acara bertajuk FFTV-IKJ International Student Festival 2014 ini berlangsung sejak 04 sampai 09 November 2014.
"Tujuan utama [acara ini] adalah untuk mendorong kegairahan kreativitas dalam berkarya, baik mahasiswa maupun anak muda yang menaruh minat pada perfilman," ujar Ketua Panitia Bambang Supriadi dalam sambutannya pada pembukaan festival di bioskop Taman Ismail Marzuki (TIM) , Rabu (5/11/2014).
Dia juga menyampaikan latar budaya yang berbeda juga bisa menjadi sarana bertukar pikiran para sineas muda. Selain itu,festival ini juga bisa dianggap mencerminkan pencapaian yang telah diraih dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan film di berbagai belahan dunia.
"Peristiwa ini adalah pembelajaran bagi para dosen dan mahasiswa di mana keterlibatan dalam peristiwa ini akan menjadi pembekalan untuk nanti di dunia profesional," ujar Rektor IKJ Wagiono Sunarto ketika membuka festival. Dia juga berharap ajang ini bisa menjadi agenda berkala yang rutin dilaksanakan, terutama untuk menyambut ulang tahun IKJ ke-45 tahun depan.
Dalam acara pembukaan, panitia menayangkan tiga film yang mewakili kategori fiksi, animasi dan dokumenter. Ketiga film tersebut adalah Lemantun (produksi IKJ Indonesia), VR (produksi IKJ Indonesia) dan At Least We've Met (produksi Fakultey Dramskih Umetnosti Serbia).
Ketiga film tersebut hanya sebagian kecil dari total 40 film hasil kurasi Marselli Sumarsono dan Mohamad Ariansyah. Ke-40 filn tersebut berasal dari Indonesia, Serbia, Australia, Israel, Amerika Serikat, Spanyol, Kuba, Slovakia, Inggris dan Mesir.
Selain menayangkan tiga film itu, penyelenggara juga memberikan penghargaan kepada Hatoek Soebroto, pengusaha rumah produksi PT. Elang Perkasa, aktor senior Henky Sulaiman dan aktor remaja Aji Santosa. Ketiga tokoh ini dianggap banyak berjasa dalam produksi film tugas akhir mahasiswa IKJ selama beberapa tahun terakhir.