/Hallmark.com
Health

SULIT PUNYA ANAK: Seperti Ini Proses Teknologi Bayi Tabung

Marta Fitria
Rabu, 17 Desember 2014 - 17:00
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA— Bagi pasangan suami istri yang belum juga punya momongan bisa mengikuti program bayi tabung (IVF) yang keberhasilannya mencapai 40-50%.

SIMAK: POTRET KEMISKINAN: Kurang Gizi, Kakak & Adik Tak Mampu Berobat

 Bayi tabung adalah salah satu cara untuk memeroleh anak bagi pasangan infertilitas (pasangan yang mengalami gangguan kesuburan). Pada metode ini, sperma dan sel telur bertemu di luar tubuh manusia.

"Program bayi tabung diikuti oleh pasangan suami istri sendiri, tidak boleh orang lain. Setelah terjadi pembuahan, sejumlah 2-3 embrio akan ditanam kembali ke rahim si calon ibu. Inilah yang membedakan dengan konsep inseminasi, pertemuan antara sperma dan sel telur tetap terjadi di dalam tubuh manusia," papar dokter BudiWiweko, Konsultan Fertilitas dari FKUI, Selasa (16/12/2014), di Jakarta.

Secara umum proses teknologi bayi tabung terdiri dari (1) pemeriksaan USG, hormon, saluran telur dan sperma, (2) penyuntikan obat penekan hormon, (3) penyuntikan obat untuk membesarkan sel telur, (4) pengambilan sel telur, (5) pembuahan, (6) pengembangan embrio, (7) penanaman embrio, dan (8) menunggu hasil.

Waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti program bayi tabung adalah 4-6 minggu dengan tingkat keberhasilan berkisar 40-50%. Keberhasilan ini sangat dipengaruhi oleh usia calon ibu, cadangan sel telur, dan faktor penyebab infertilitas.

Sementara itu, kesuburan perempuan semakin menurun dengan pertambahan usia. Jumlah sel telur yang dihasilkan perempuan saat baru lahir mencapai 700.000. Kemudian, menginjak usia 37 tahun, jumlah sel telur yang dihasilkan hanya 25.000.

Maka dari itu, semakin cepat pasangan suami istri yang mengalami gangguan kesuburan memeriksakan diri ke dokter, semakin baik juga hasil yang diperoleh.

"Tiga prinsip harus diperhatikan pasutri yang ingin memiliki anak, yaitu tahu kapan harus periksa kesuburan, tahu ke mana harus periksa, dan tahu apa penanganan yang harus dilakukan," katanya. (Bisnis.com)

BACA JUGA:

KURIKULUM 2013 DISETOP: Muncul Diskriminasi & Miliaran Rupiah Terbuang

Sebagian Besar Sekolah di Yogyakarta Gunakan Kurikulum 2013

Penulis : Marta Fitria
Editor : Nancy Junita
Sumber : Bisnis.com
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro