Bisnis.com, JAKARTA- Pada kenyataannya Anda akan sadar bahwa pernikahan bukanlah akhir, melainkan sebuah permulaan. Dengan menyandang status sebagai suami atau istri seseorang, Anda pun mulai sadar hal-hal baru dari diri pasangan yang sebelumnya tidak ditemukan saat pacaran.
Umumnya, tahun pertama pernikahan adalah masa-masa awal untuk mengenal pasangan lebih jauh. Tak jarang juga ada yang terkejut saat mengetahui hal-hal baru dari diri pasangan yang mungkin tidak diketahui saat masa pacaran. Masalah mungkin saja timbul, tapi jangan sampai hal itu menghancurkan pernikahan Anda.
Berikut ini adalah beberapa masalah umum yang biasa dirasakan dalam tahun pertama pernikahan Anda.
1. Kebersihan pribadi
Anda mungkin tidak menyadari bahwa perbedaan soal kebersihan pribadi bisa menjadi masalah dalam pernikahan. Misalnya, pasangan Anda cuek saja ketika tidak mandi saat akhir pekan, terbiasa tidak mandi setelah pulang kantor, atau bahkan memakai baju kotor berulang-ulang.
Kebiasaan-kebiasaan seperti ini pada awalnya akan membuat Anda kaget, namun bukan berarti tak bisa diatasi. Masing-masing pihak harus bisa saling memahami dan mungkin membuat aturan baru yang bisa diterima Anda berdua.
2. Masalah finansial
Si dia ternyata sangat hemat, sementara Anda doyan belanja. Kebiasaan yang berhubungan dengan uang sudah pasti bisa menimbulkan masalah.
Siapa yang akan membayar apa, biasanya menjadi masalah utama di tahun pertama pernikahan. Anda dan pasangan harus membicarakan masalah ini hingga tuntas, agar masalah keuangan tidak terus-menerus menjadi masalah dalam pernikahan Anda.
3. Menjadi posesif
Dalam awal pernikahan, romansa antara Anda dan pasangan masih sangat terasa. Namun hal ini juga bisa menimbulkan sikap posesif, baik dari diri Anda maupun pasangan. Bisa saja salah satu pihak jadi merasa pasangannya terlalu tergantung dan akhirnya merasa dirinya berada ‘kurungan’ karena sikap posesif tersebut.
4. Perbedaan gaya hidup
Gaya hidup yang berbeda juga bisa menjadi sumber pertengkaran di awal pernikahan. Misalnya saja, Anda suka pergi makan di luar, sedangkan pasangan lebih memilih makanan sehat di rumah. Perlu waktu untuk bisa menyesuaikan dua gaya hidup yang berbeda ini, karena itu bersabarlah dan jangan mempermasalahkan hal-hal yang sepele.
5. Campur tangan orangtua
Setelah menikah, maka Anda menjadi bagian dari keluarga pasangan. Otomatis keluarga si dia pun merasa punya hak untuk mengatur hidup Anda. Terjadinya pertengkaran akibat campur tangan orangtua sangat mungkin terjadi, tapi janganlah membenci mereka. Anda juga harus bisa tetap bersikap sopan, layaknya Anda pada orangtua sendiri. Jika tidak setuju akan sesuatu, bicarakan segala sesuatunya dengan baik-baik.
6. Waktu bersama teman
Begitu masuk dalam jenjang pernikahan, Anda akhirnya akan lebih sering menghabiskan waktu bersama pasangan sehingga waktu bersama teman-teman dekat pun berkurang. Ada kemungkinan Anda akan merindukan masa-masa melajang bersama teman. Ada pula kemungkinan terlalu sering menghabiskan waktu bersama teman bisa menimbulkan pertengkaran. (Bisnis.com)
BACA JUGA: