Bisnis.com, JAKARTA - Sebelum diproduksi massal dan dipasarkan, bahan tambahan pangan (BTP) alias food additive dipastikan aman oleh para produsen dan pakar industri makanan serta minuman (mamin) di dalam negeri.
Mungkin di antara Anda masih ada yang berpikir bahwa BTP dalam produk minuman ringan, seperti pemanis buatan, pengawet, pewarna, dan karbonasi (CO2) untuk minuman bersoda sebagai sumber beeberapa penyakit tak menular berbahaya. Adapun, penyakit yang kerap jadi momok, seperti kerusakan ginjal, diabetes hingga obesitas.
Pakar Teknologi Pangan dan Gizi Made Astawan menjelaskan BTP merupakan bahan yang ditambahkan dalam jumlah terbatas ke dalam panganan. Tujuannya agar sifat atau bentuk pangan tersebut berubah.
"Jangan takut dulu ketika dengar BTP, harus bedakan bahan kimia food grade dan nonfood grade. Semua BTP masuk kategori food grade," tuturnya, Jumat (30/1/2015).
Bahan yang termasuk kategori tersebut dipastikan keamanannya teruji serta diakui dunia sebagai bahan yang aman untuk dikonsumsi manusia. Khusus untuk minuman berkarbonasi atau bersoda juga tak perlu dikhawatirkan atas penambahan CO2 ke dalamnya.
Perbedaan minuman bersoda dengan minuman ringan lain adalah kandungan gas CO2 atau karbondioksida. Kajian yang dilakukan JECFA (Join Expert Committee on Food Additives) menyatakan level asupan harian yang dapat diterima untuk CO2 not specified.
"Itu artinya tidak ada kekhawatiran risiko mengenai penambahan CO2 ke dalam minuman," kata Made Astawan.
Asupan harian yang dapat diterima merupakan batas maksimum BTP dalam satuan miligram per kilogram berat badan yang dapat dikonsumsi setiap hari selama hidup tanpa menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan.
Badan POM menetapkan CO2 sebagai bahan pengkarbonasi yang boleh digunakan untuk produk pangan. Yang perlu lebih dicermati konsumen, imbuh Made, justru konsumen muatan kalori dari total makanan dan minuman yang dikonsumsi.
"Tanpa disadari banyak makanan dan minuman lain yang per porsinya justru mengandung kalori lebih banyak daripada satu porsi minuman bersoda," ucapnya.