Makaroni edisi khusus Imlek/Jibi
Kuliner

Inilah Kemasan Makaroni Goreng Edisi Khusus Imlek

Nenden Sekar Arum
Kamis, 5 Februari 2015 - 17:26
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kemasan menjadi salah satu faktor penting yang dapat menarik konsumen untuk mencoba sebuah produk. Hal itu disadari Christopher So, sehingga dia membuat kemasan spesial untuk produk makaroni gorengnya.

Makaroni goreng dengan merek Macarony Factory tersebut memiliki berbagai variasi kemasan reguler sesuai dengan rasa yang disediakan. Selain itu menghadirkan kemasan spesial yang khusus diproduksi untuk momen tertentu, seperti perayaan tahun baru Imlek.

“Kemasan khusus dikeluarkan tiap tahun, selama ini serinya masih untuk menyambut Chinnese New Year dan segera menyusul untuk natal dan hari raya lainnya,” katanya.

Produksi kemasan khusus tersebut biasanya dilakukan H-30 dengan jumlah yang terbatas, atau sekitar 200-300 pak tiap rasa dalam sebulan. Sehingga untuk mendapatkan makaroni tersebut diterapkan konsep siapa cepat dia dapat.

“Tidak lama setelah launching biasanya langsung habis dipesan, banyak yang digunakan sebagai bingkisan,” paparnya.

Christopher bilang, hal tersebut sebagai salah satu strategi pemasaran yang bisa membuat konsumen merasa penasaran. Meskipun produknya sama, kemasan yang unik mampu membuat pelanggan selalu ingin membeli bahkan mengoleksinya.

Di sisi lain, kemasan yang catchy juga menjadi senjata andalan Christopher untuk berperang dalam persaingan bisnis camilan makaroni yang semakin ketat. “Selain itu, komposisi makaroni tetap dijaga kualitasnya, dengan tidak menggunakan bahan pengawet dan penyedap rasa buatan.”

Meskipun tidak menggunakan bahan pengawet, Macarony Factory diklaim bisa kuat hingga 1 tahun dalam keadaan tertutup, sedangkan dalam keadaan terbuka hanya bertahan dua hingga tiga hari, setelah itu makaroni akan mengeras dan kualitasnya menurun.

Sementara itu, dalam sebulan Christopher mampu memproduksi hingga 10.000 pak makaroni goreng. Proses pembuatan tersebut dilakukan di rumahnya di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara yang dibantu empat orang tenaga kerja.

Adapun, varian rasa makaroni goreng yang ditawarkan Macarony Factory a.l. spicy, spicy cheese, cheese, barbeque, sweet corn, dan salty. Masing-masing kemasan dengan berat 120 gram tersebut dibanderol dengan harga Rp15.000.

Dari bisnis yang telah ditekuninya sejak 2011, dia mampu mengantongi omzet hingga Rp100 juta tiap bulannya. Margin keuntungan dari harga jual juga mencapai 100% dibandingkan dengan ongkos produksi. “Bisnis makanan untungnya memang besar, tapi risikonya juga besar,” katanya.

Di sisi lain, untuk menggenjot penjualan dan kinerja para agen dan distributor yang telah bergabung dalam jaringan Macarony Factory, pada tahun keempat ini banyak hadiah yang akan dibagikan.

Misalnya dengan cashback hingga Rp1 juta tiap bulan bagi para distributor dan agen yang saat ini jumlahnya sudah mencapai 30 orang. “Semua agen dan distributor bisa mendapatkannya jika bisa memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku,” katanya.

Selanjutnya, Christopher berambisi agar Macarony Factory bisa masuk ke supermarket di seluruh Indonesia, sambil terus mengembangkan inovasi produk termasuk penambahan jumlah variasi rasa makaroni.

“Saya yakin bisnis makaroni goreng masih cerah, karena orang sudah mulai bosan dengan camilan berbentuk keripik, dan mulai mencari makanan ringan lain yang lebih renyah dan sehat,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro