Bisnis.com, JAKARTA— Orang Indonesia yang tinggal di kota besar kerap melupakan sarapan, padahal sarapan sangat penting untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Hardinsyah mengatakan beberapa penelitian memperlihatkan bahwa penduduk kota besar meskipun tergolong mampu, masih sering meninggalkan sarapan karena terlambat bangun pagi.
“Tidurnya jam sebelas atau dua belas malam, bagaimana bisa bangun pagi?,” katanya pada konferensi pers Nestle Berbagi Pesan (Pekan Sarapan Nasional) 2015, Jumat (13/2/2015).
Hal itu, lanjutnya, menjadi permasalahan khususnya bagi anak-anak. Orangtua yang terlambat bangun pagi dan tidak menyiapkan sarapan untuk anak-anaknya, membuat anak kerap jajan sembarangan di sekolah sebagai pengganti sarapan.
Dikatakan, jajanan di sekolah belum tentu sehat. Jajanan semacam itu tidak bisa memberikan manfaat apapun terhadap tubuh.
Menurutnya, jika anak-anak tidak sempat menghabiskan sarapan di rumah, sebaiknya orangtua membawakan bekal. Country Business Manager Nestle Breakfast Cereal Nestle Indonesia Patrick Stillhart mengatakan pihaknya berupaya member informasi tentang sarapan dengan gizi seimbang ke tengah masyarakat.
Dia menjelaskan Nestle telah berpartisipasi pada Pekan Sarapan Nasional sejak 2013. Tahun lalu, Nestle meluncurkan komik edukasi sarapan sehat. Pada tahun ini, Patrick mengajak masyarakat berkontribusi pada kampanye sarapan sehat melalui internet, yaitu lewat microsite www.berbagipesan.co.id.