Bisnis.com, JAKARTA - Kelelahan karena pekerjaan atau kehidupan sosial bisa membuat Anda burnout.
Hal itu bisa membuat mood Anda cepat menjadi buruk dan suasana hatipun tidak baik.
Mungkin Anda berpikir itu karena Anda sedang merasa malas saja, namun ternyata hal itu bisa jadi tanda Anda butuh detoks mental dan pikiran Anda.
Dilansir dari timesofindia, ini tanda Anda butuh detoks pikiran
1. Anda tidak dapat menyelesaikan tugas yang Anda mulai
Apakah Anda sering teralihkan atau menunda-nunda yang menunda pekerjaan Anda? Apakah Anda menyadari bahwa Anda mudah memulai sesuatu, tetapi merasa sangat sulit untuk menyelesaikannya?
Jika ya, maka itu bisa menjadi tanda bahwa kejernihan mental Anda menurun. Ini bukan hanya manajemen waktu yang buruk; ini seringkali merupakan kelebihan beban kognitif.
Ini adalah tanda halus bahwa otak Anda lelah, kacau, dan kesulitan fokus, serta menuntut istirahat dan detoksifikasi. Beristirahat secara teratur, menyederhanakan daftar tugas, dan mengerjakan satu hal pada satu waktu dapat membantu Anda mendapatkan kembali kendali dan mengurangi kelelahan mental.
2. Anda terus-menerus berpindah antar aplikasi atau tab
Apakah Anda mudah teralihkan saat bekerja dan terus berpindah dari satu aplikasi atau tab browser ke aplikasi atau tab lainnya? Kegelisahan digital ini lebih dari sekadar gangguan ini adalah gejala kegelisahan mental. Ini menunjukkan bahwa pikiran Anda tidak dapat fokus pada tugas yang diberikan karena terlalu terstimulasi dan terlalu lelah.
Meskipun terus-menerus berpindah antar aplikasi atau tab mungkin terasa seperti kebiasaan yang tidak berbahaya, hal itu diam-diam menguras energi mental Anda dan mengurangi produktivitas. Jika ini terdengar familier, ini pertanda bahwa Anda harus melepaskan diri dari pekerjaan di luar/digital, detoks, dan menyegarkan pikiran Anda.
3. Anda menunda-nunda lebih banyak pekerjaan
Menunda sesuatu mungkin tampak tidak berbahaya, tetapi penundaan kronis adalah tanda kelelahan emosional yang lebih dalam. Ini bukan tentang kemalasan — ini adalah otak Anda yang menghindari tugas-tugas yang terasa terlalu berat untuk diproses dan diselesaikan tepat waktu. Ketika pikiran Anda kelebihan beban, bahkan hal-hal kecil pun bisa terasa seperti tugas besar.
Anda mungkin terus-menerus menunda sesuatu dengan berkata, "Saya akan melakukannya besok," tetapi hari esok itu tak kunjung tiba. Jika demikian, inilah saatnya untuk beristirahat dan memberi diri Anda ruang untuk bersantai, melepas lelah, merenungkan pikiran dan emosi Anda, serta menyegarkan pikiran dan jiwa Anda.
4. Motivasi Anda terasa datar atau dipaksakan
Dulu Anda merasa bersemangat dengan pekerjaan atau tujuan Anda, tetapi sekarang semuanya terasa membosankan, dipaksakan, atau melelahkan. Penurunan energi dan motivasi ini merupakan tanda yang jelas bahwa batin Anda perlu di-reboot.
Ketika Anda sedang lesu secara emosional dan mental, otak Anda kesulitan untuk bersemangat. Anda mungkin merasa mati rasa, acuh tak acuh, atau frustrasi dengan hal-hal yang dulu membuat Anda bahagia. Ini adalah sinyal Anda untuk terhubung kembali dengan hal-hal yang penting, memprioritaskan istirahat, dan memberi diri Anda izin untuk melambat tanpa merasa bersalah untuk bersantai atau berhenti sejenak.
5. Anda merasa terus-menerus lelah, tidak peduli seberapa lama Anda tidur
Apakah Anda selalu merasa lelah secara fisik dan mengalami kabut otak—bahkan setelah tidur semalaman penuh? Maka itu pertanda bahwa pikiran Anda terlalu lelah atau stres. Kelelahan mental terkadang dapat menyerupai kelelahan fisik, membuat Anda merasa lelah dan tidak termotivasi. Kelelahan kronis ini adalah sistem Anda yang meminta istirahat dan detoks digital sepenuhnya, bukan hanya istirahat.
Tidur dapat membantu tubuh Anda pulih, tetapi pikiran Anda membutuhkan ketenangan, perhatian penuh, dan waktu istirahat yang disengaja agar pulih dan merasa segar. Jadi, istirahatlah dari pikiran berlebihan, stimulasi berlebihan, dan kebisingan yang terus-menerus.