Bisnis.com, JAKARTA -- Intensitas hujan yang tinggi belakangan ini membuat Jakarta tergenang banjir. Kondisi tubuh yang terendam membuat metabolisme menurun sehingga rentan terjangkit berbagai macam penyakit khas musim hujan, mulai dari demam berdarah, diare, penyakit kulit, hingga leptospirosis.
Leptospirosis adalah penyakit akibat bakteri Leptospira sp yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Pada stadium pertama,penderita leptospirosis dapat mengalami demam, sekit kepala, rasa lemah, muntah, mata merah tanpa kotoran mata, dan rasa sakit pada otot betis dan punggung. Adapun pada tingkat yang lebih parah, penderita dapat mengalami komplikasi seperti gangguan ginjal, pendarahan, gangguan jantung hingga keguguran.
Cara penularan penyakit ini dapat melalui bakteri yang terdapat pada urin hewan seperti tikus yang larut tergenang banjir. Selain itu bisa juga melalui kuman yang masuk melalui kulit yang tidak higienis, atau selaput lendir mata dan hidung yang masuk ke dalam darah, yang kemudian berkembang dan menyebar ke jaringan tubuh lainnya.
Menurut data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, ada 104 kasus leptospirosis yang terdapat di sepanjang musim banjir mulai Januari sampai Maret 2014, dengan 69 kasus terdapat pada bulan Februari saat puncak musim banjir. Penderita terbanyak terdapat di daerah Kalideres dan Cengkareng Jakarta Barat.
“Pada musim hujan, kondisi lembab menyebabkan perkembangbiakan kuman semakin meningkat. Penyebarannya pun sangat mudah, seperti melalui genangan air yang terbawa sepatu, cipratan lumpur, jejak kotor dari hewan, dan sebagainyam” ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto saat menjadi pembicara di Wipol Aksi Anti Kuman, belum lama ini.
