Ilustrasi
Fashion

L'Oreal Brandstorm Ajak Mahasiswa Kembangkan Travel Retail

Ropesta Sitorus
Rabu, 29 April 2015 - 01:04
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tren travelling yang sedang naik daun ditangkap sebagai peluang emas oleh perusahaan kecantikan L'Oreal sebagai tema kompetisi L'Oreal Brandstorm, yakni inisiatif perekrutan untuk mencari bakat baru di bidang pemasaran, keuangan dan penjualan.

Biasanya kompetisi tersebut dilakukan dengan menantang mahasiswa menciptakan produk baru. Namun, kali ini tantangan yang diberikan adalah mengajak para peserta kompetisi mencari cara memajukan unit bisnis travel retail.

Recruitment and Integration Manager Loreal Indonesia Elsa Alicia menyatakan pemilihan tema tersebut diambil karena melihat meledaknya travel retail belakangan.

“Bagi L'Oreal, bisnis travel retail adalah seperi halnya memiliki teritori bisnis di sebuah benua baru atau benua keenam. Dengan mempertimbangkan tren masa depan, kita menantang mahasiswa dalam kompetisi ini untuk meracnang sebuah pengalaman ritel baru bagi merk kecantikan L'Oreal yang ikonis, yakni Lancome,” katanya, Selasa (28/4/2015).

Elsa menyebutkan, jumlah yang pelaku perjalanan internasional meningkat menjadi 2,5 miliar orang per tahun.  Dalam 10 tahun ke depan, transaksi sales juga diperkirakan akan meningkat dua kali lipat dengan adanya rencana-rencana pembangunan pusat perbelanjaan baru di bandara.

Booming bisnis travel retail ini, katanya, sudah lebih dulu dialami negara yang punya bandara dengan lalu lintas wisatawan mancanegara tinggi seperti Hong Kong, Singapura, ataupun Dubai.

Di bandara-bandara tersebut, perusahaannya bahkan sampai punya ritel tersendiri untuk memuaskan para pelancong yang juga ingin menikmati wisata belanja. “Airport sekarang jadi shopping mall,” katanya.  

Pelaku perjalanan menjadi salah satu pasar yang menarik. Namun ternyata ada keunikan karakter pasar tersebut yang menarik untuk diteliti lebih lanjut. Descartes, tim mahasiswa dari UI, melakukan riset tentang pangsa pasar travel retail dengan mewawancarai 100 orang traveler dari berbagai negara.

“Faktanya 60% orang yang sedang jalan-jalan, mereka mencampurkan antara business purpose dan leisure. Kita menyebutnya leisure travelers yang menyukai luxury experience, mereka tidak hanya mencari material yang mahal tetapi juga pengalaman yang mewah,” kata Rangga Husnaprawira, perwakilan tim.

 

Penulis : Ropesta Sitorus
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro