Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau pelaku industri film nasional untuk membuat film yang bermutu dengan mengandung dua prinsip, yakni tuntunan dan tontonan.
Dia menjelaskan film yang bermutu harus mengandung dua unsur utama tersebut. penonton film tak hanya ingin disuguhkan tuntunan berupa nasihat, tetapi juga tontonan yang baik. Sebaliknya, tontonan yang baik juga memerlukan esensi yang kuat.
“Intinya apapun yang diharapkan adalah mutu. Film harus memberi tuntunan bagus, tapi juga harus enak ditonton,”ujarnya saat beridato di acara Seminar Proteksi & Monetisasi Hak Kekayaan Intelektual untuk Industri Film di Indonesia di Hotel JS Luwansa, Rabu(6/5/2015).
Namun, perilaku konsumen penikmat film sangat mempengaruhi lahirnya karya film yang berkualitas. Menurut dia, film yang berkualitas seringkali membutuhkan biaya yang besar, meski ada pula pembuat film yang kreatif dan mampu mengefisiensikan biaya.
Pengembalian modal yang besar disertai keuntungan hanya bisa diperoleh jika pembajakan terhapuskan. Simpulannya, jika pembajakan terus terjadi, tak akan ada film nasional yang baik.