Bisnis.com, JAKARTA -- Prangko hadir tak hanya untuk kebutuhan surat menyurat maupun koleksi. Prangko juga dapat menjadi alat untuk menunjang kunjungan wisata ke Indonesia.
Hal ini disampaikan Direktur Utama PT BWJ Hyanto Wihadhi saat peluncuran prangko edisi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Selasa (19/5/2015).
Dikatakan, prangko sebagai alat wisata dapat membantu untuk mencapai target kunjungan wisatawan asing 25 juta orang pada 2019. Ide serupa telah diterapkan di beberapa negara di Eropa.
Dia berharap dalam waktu dekat Indonesia dapat menjadikan prangko sebagai alat wisata.
"Setahun yang lalu ada kesempatan jalan-jalan ke Norwegia. Wisawatan membeli prangko dan menulis surat ke daerah asal, sehingga orang yang menerima ini yang langsung dikirim dari kutub utara sana," tuturnya.
Setelah menerbitkan 1.000 lembar dengan nominal Rp3.000, pihaknya akan mengeluarkan prangko edisi KEK Tanjung Lesung ini secara berseri. Prangko akan menampilkan fasilitas yang berbeda di KEK Tanjung LEsung.
"Di sini hanya ditampilkan delapan fasilitas yang ada. Padahal ada banyak fasilitas yang belum ditampilkan. Kita akan buat seri yang lain," terangnya.
Penerbitan prangko KEK Tanjung Lesung ini merupakan upaya untuk menyosialisasikan KEK Tanjung Lesung ke publik.
