Bisnis.com, JAKARTA-- Kerap mendengar konsep sapih? Sapih ternyata bukan berarti menghentikan asupan air susu ibu (ASI). Lalu apa artinya?
Guru Besar di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM Agus Firmansyah mengatakan menyapih bukan berarti ibu harus menghentikan asupan ASI. Menyapih dalam dunia kesehatan, katanya, berarti memberikan makanan selain ASI.
ASI, tambahnya, sangat penting guna menunjang pertumbuhan anak. Namun pada waktu tertentu, ASI tak bisa berdiri sendiri untuk mencukupi kebutuhan nutrisi anak. Oleh karena itu, anak perlu dibiasakan mengonsumsi makanan lainnya.
"Sapih itu artinya bukan menghentikan asupan ASI tapi memberikan makanan pendamping selain ASI," ujarnya dalam acara Nutritalk bersama Sarihusada di Jakarta, Senin (15/6/2015).
Lebih lanjut, pada usia 0 sampai 6 bulan, anak memang lebih baik hanya mengonsumsi ASI. Sementara, pada usia di atas 6 bulan, anak bisa diperkenalkan dengan jenis makanan dengan tekstur semi padat. Sebagai contoh, dia menyebut bubur biskuit. Buah dan sayur dengan tekstur lembut juga bisa mulai diberikan pada usia ini.
"Jenis makanan cair atau liquid diberikan kepada bayi 0 sampai 6 bulan. Kemudian, makanan semi solid untuk anak di masa transisi bisa makan biskuit. Mula-mula cair, lama-lama padat, buah juga bisa tapi cair," katanya.
Setelah berusia di atas 6 bulan, bayi, ujar Agus, mulai diperkenalkan makanan keluarga dengan tekstur padat, Menu utama, katanya, diberikan tiga kali dalam sehari yaitu pagi, siang dan malam. Adapun, ASI atau susu formula dikonsumsi dua kali dalam sehari. Ditambah, makanan ringan berupa buah atau sayur.
"Di atas 12 bulan, wajib makan pagi, siang dan malam. Minum susu dua kali sehari, buah sekali, makanan ringan sekali sehari juga," katanya.