Bisnis.com, JAKARTA - Psikolog klinis yang biasa menjadi konsultan pernikahan, Pingkan Rumondor mengatakan definisi perjodohan atau arranged marriages adalah suatu pernikahan yang diatur oleh orang tua, atau kerabat dekat untuk sang pasangan, dan biasanya dilakukan pada wanita.
Menolak untuk tidak mau dijodohkan adalah salah satu hal yang wajar, tetapi penolakan tersebut hendaknya diampaikan dengan sikap yang baik. Jika diungkapkan dengan agresif tentu dapat mengakibatkan konflik antara orangtua dan anak. Pada kasus ekstrem yang terjadi pada 2011, anak yang tidak mau dijodohkan oleh orangtuanya melakukan aksi bunuh diri.
Padahal pengertian dan pendekatan yang santun dan baik akan melahirkan kesepakatan yang baik untuk semua pihak. Pingkan memberikan tips bagi pria dan wanita dewasa atau yang di atas usia 21 tahun, ada beberapa cara membuat orangtua yakin bahwa pasangan atau jodoh pilihan sendiri adalah orang yang tepat.
Pertama, ajak orangtua berkomunikasi, terutama mengenai, hal mendasar apa saja yang diharapkan ada dari seorang menantu. Sebaliknya, anak juga bisa mengungkapkan apa yang diharapkan dari seorang pasangan hidup.
Kedua, perlihatkan pada orangtua bahwa bersama pasangan tersebut selalu menjadikan kebahagian dan kualitas hidup bertambah. Hal ini misalnya ditandai dengan prestasi kuliah atau pekerjaan yang meningkat. Ketiga, ceritakan hal positif tentang pasangan ke orangtua.
Terakhir, ajak pasangan untuk menemui orangtua. Sebelumnya, berikan briefing pada pasangan mengenai standar sopan santun orangtua dalam budaya keluarga. Misalnya, pasangan diharapkan mencium tangan, atau hanya menjabat tangan saat bertemu orang tua.