Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) selaku koordinator Operasi Pangea VIII menemukan lebih dari 3,4 juta kemasan produk ilegal termasuk produk palsu yang bernilai Rp27,6 miliar dari 293 situs.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Roy Alexander Sparringa mengatakan, bahwa produk yang dijaring dari operasi online tersebut mencakup obat, obat tradisional, kosmetik, suplemen kesehatan, serta mulai tahun ini ditambah dengan alat kesehatan.
“Ini dijaring dari 293 website. Totalnya untuk sediaan farmasi ada 3,2 juta kemasan dari 1.978 jenis item dan untuk alat kesehatan ada 240.202 kemasan dari 21 item,” ujarnya pada konferensi pers Operasi Pangea VIII, Kamis (25/6/2015).
Dalam temuan kali ini, porsi terbesar produk ilegal dan palsu ditemukan pada produk kosmetik sebanyak 930 item. Disusul oleh obat sebanyak 458 item, obat tradisional 362 item, sementara suplemen kesehatan sebanyak 30 item dan alat kesehatan 21 item.
“Tahun ini lebih beragam. Kalau dulu mayoritas obat ilegal banyaknya untuk disfungsi ereksi dan antidepresan, sekarang sudah ada antihistamin, obat asma, hipertensi dan lain-lain. Sekarang juga ada ditemukan 26 situs yang memasarkan obat penggugur kandungan,” jelasnya.
Dari 293 situs yang dijaring, kemudian dilakukan penelusuran terhadap 66 sarana produksi dan distribusi sediaan farmasi, satu sarana distribusi alat kesehatan serta dua postal hub yaitu Kantor Pos Pasar Baru dan International Postal Service Inspection Bandara Soekarno Hatta.
