Bisnis.com, JAKARTA- Pendalang Budi Ros menyajikan pertunjukkan wayang Tavip atau wayang plastik yang mengangkat lakon Sunan Kalijaga di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Minggu (5/7/2015) sore. Kisah klasik ini dibawakan dalam kemasan yang inovatif, menarik, dan lebih segar.
Lakon ditulis oleh Yudi Suryo Atmojo, Rangga Buana, dan Budi Ros. Pertunjukan ini mengangkat kisah Raden Syahid yang merupakan putra Adiptasi Tuban yang hidupnya serba kecukupan. Karena berpegang teguh pada hati nurani, dia bertentangan pendapat dengan sang ayah dan terusir dari istana kadipaten.
Bersama rekan-rekannya, Raden Syahid memilih tinggal di dalam hutan dan membentuk gerombolan perampok. Mereka selalu merampok harta orang yang dianggap korup dan membagikannya kepada fakir miskin.
Merasa terganggu, pemerintah Majapahit memburunya sehingga merasa terpojok dan akhirnya bubar, kecuali Raden Syahid. Dia bertahan sendirian di dalam hutan, terus merampok dan membagikannya pada si miskin. Di kemudian hari, itulah yang mengantarkannya menjadi orang besar.
Titik balik terjadi ketika dia bertemu Sunan Bonang, yang kala itu telah dikenal sebagai salah seorang wali ternama. Setelah berguru dengan Sunan Bonang, ia menjadi salah satu dari Wali Songo yang dikenal oleh sejarah sebagai Sunan Kalijaga.
Selain sebagai salah satu dari Wali Songo, ia dikenal pula sebagai mubalig, seniman, budayawan, cendikiawan dan tokoh pembaharu yang sangat besar
peranannya dalam penyebaran Agama Islam di Nusantara.
"Keterlibatan Ny. Tavip mempertemukan saya dengan kecintaan baru terutama sejak memerankan tokoh dalang dalam lakon Sie Jien Kwie pada tahun 2010, saya terus mendalang wayang Tavip. Saya berharap para penonton dapat menikmati sajian kisah klasik dari Sunan Kalijaga yang dikemas lebih inovatif, menarik dan segar," kata Budi Ros dalam siaran persnya.