Bisnis.com, PARIS- Jane Birkin meminta namanya tidak dipakai oleh Hermes untuk koleksi tas kulit buaya keluaran rumah mode tersebut.
Aktris dan penyanyi asal Inggris itu memang menjadi inspirasi dari pembuatan tas Birkin, salah satu model tas keluaran Hermes yang menjadi salah satu tas termahal di dunia.
Namun Jane tidak ingin namanya dipakai untuk koleksi tas kulit buaya keluaran Hermes karena dianggapnya “sadis” dan mendukung praktik pembantaian.
“Saya telah meminta Hermes untuk mengganti nama Birkin Croco sampai mereka mengadopsi cara-cara yang lebih baik dan sesuai dengan standar internasional dalam memproduksi tas,” ujar Jane dalam sebuah pernyataan pada media, Selasa (28/7/2015), dikutip Reuters.
Jane mengatakan dia telah menandatangani petisi Mercy For Animals dari aktor Joaquin Phoenix, sebagai bentuk protes terhadap “jutaan reptil yang dibantai setiap tahunnya yang kemudian dijadikan sepatu, tas, ikat pinggang, dan aksesori lainnya”.
Kelompok aktivis pencinta hewan PETA (People for the Ethical Treatment of Animals) juga pernah merilis sebuah video yang menunjukkan bagaimana reptil hidup dikuliti untuk bisa memasok sejumlah merek fashion mewah.
Hermes mengatakan kulit buaya yang berasal dari sebuah peternakan di Texas dalam video tersebut tidak digunakan untuk membuat tas Birkin dan menegaskan bahwa mereka tidak memiliki peternakan itu.
Merek mewah asal Prancis itu juga mengatakan telah melakukan investigasi untuk melihat praktik yang dilakukan di peternakan dan setiap pelanggaran akan dikenakan sanksi.
“Hermes menghargai pandangan (Jane Birkin) dan terkejut dengan video yang belum lama ini dirilis. Komentar darinya tidak akan mempengaruhi persahabatan kami selama ini,” ujar sebuah pernyatan resmi dari Hermes.
Jane Birkin memperbolehkan Hermes memakai namanya untuk koleksi tas saat dia berbagi penerbangan dengan mantan bos Hermes, Jean-Louis Dumas, pada tahun 1980an.
Tas kulit buaya Birkin dan Kelly—yang dinamai berdasarkan aktris Grace Kelly—merupakan salah satu barang mewah yang paling dicari.
Harga tas tersebut bisa mencapai US$22.000 atau sekitar Rp292,6 juta. (Bisnis.com)