Mobil klasik/Bisnis.com
Fashion

5 Hal Yang Perlu Diperhatikan Bila Ingin Menginvestasikan Mobil Klasik

Surya Rianto
Sabtu, 15 Agustus 2015 - 06:13
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Apakah mobil klasik bisa dijadikan sebagai investasi di masa mendatang?. Mungkin, ada beberapa orang beruntung yang bisa menjadikan mobil tua sebagai alat investasi jangka panjang. Tapi ada lima hal  yang harus diperhatikan dari  investasi mobil klasik.

Pada masa krisis ekonomi Amerika Serikat (AS) pada 2008, ada seorang warga AS membeli mobil klasik Ferari 365 tahu
n 1972 dengan harga US$160.000. Lalu berjalan enam tahun kemudian harganya sudaha menjadi US$450.000. Sayangnya harga mobil klasik tidak selalu memberikan return yang positif. Dan para pembeli pun juga harus berhati-hati dalam membeli mobil klasik. Berikut lima hal yang harus diperhatikan :

1. Kondisi mobil yang buruk

Secara kasar hanya 3% mobil klasik yang di lelang dan masih berada dalam kondisi terbaik. Hagerty Insurance pun  memaparkan beberapa  mobil klasik yang diasuransikan dan kondisinya sudah tidak bisa berjalan lagi yaitu seperti Detroit 1950-an, Triumph TR6, dan Volkswagen Beetle. Rata-rata kondisinya sudah rentan.

Namun, memang ada beberapa mobil yang dibeli bukan untuk dijalankan sebagai gaya hidup, tetapi dijadikan tempat yang khas seperti Pebble Beach yang dijadikan mobil tenda.

2. Kecenderungan Terlantar
Banyak mobil klasik yang cenderung terlantar. Pasalnya, bila mobil tua disebut sebagai alat  investasi, maka akan termasuk ke dalam golongan aset yang tidak bergulir. Ketika salah satu bagian utama mobil terlantar, maka nilainya pun pasti akan turun.

Keterlantaran mobil klasik juga disebabkan oleh biaya perawatan yang mahal. Dengan kondisi perekonomian global yang masih tidak menentu sulit untuk mengurus mobil klasik demi mendapatkan sebuah return yang besar.

Tercatat, beberapa penurunan nilai seperti Mercedes Vintage 300 yang pintunya bermasalah membuat nilainya turun 19% dibandingkan dengan harga beli. Ferari Vintage yang jendelanya bernasib buruk  harganya juga turun 25%.

3. Menunggu momentum tren mobil klasik
Pasca resesi, pergerakan rebound harga mobil klasik begitu cepat. Pasalnya saat itu tren mobil klasik sedang memanas. Tapi, sejak tahun lalu, momentum tren mobil klasik sudah turun 9%. Ricky Drewry, spesialis senior mobil kolektor, mengatakan dalam melihat mobil klasik, saya tidak pernah mengambil yang nilainya lebih tinggi. "Pasalnya, membeli mobil klasik dengan harga mahal hanya akan membuang uang dan waktu," ujarnya seperti dilansir Bloomberg.

4. Peforma melambat
Mobil klasik pastinya sudah tidak seprima saat zamannya. BIsa dibilang mobil klasik adalah kendaraan yang mengerikan untuk dikendarai. Kondisi yang tidak prima terutama jalan yang lambat serta kenyamanan pengguna yang brkurang bisa dijadikan alasan untuk memikirkan dua kali melakukan investasi dengan mobil klasik.

5. Bila Anda Memang Harus Membeli Mobil klasik Hindari buatan AS

Bila anda benar-benar ingin dan harus membeli mobil tua. Janganlah beli mobil klasik produksi AS atau Inggris. Pilihlah mobil klasik merek Italia dan Jerman. Pasalnya, produksi mobil buatan Italia dan Jerman tidak menjual terlalu banyak di masa lalu. Jadi, ketika memasuki momentum tren mobil klasik, maka  harganya pasti akan melonjak dibandingkan dengan mobil buatan AS atau Inggris yang jumlahnya lebih banyak beredar di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Sumber : bloomberg
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro