Bisnis.com, JAKARTA--Perempuan kerap harus mengikuti operasi angkat rahim untuk menghilangkan penyakit di tubuhnya. Bahkan, pada kondisi tertentu kedua indung telur juga harus ikut diangkat. Apa dampaknya jika terjadi hal ini? Bagaimana mengatasinya?
Menurut Frederico Patri, dokter spesialis obsetri dan ginekologi Rumah Sakit Bhayangkara Tk. 1 R. Said Sukanto, jika indung telur terkena penyakit yang mengalami keganasan maka mau tidak mau kedua indung telur harus ikut diangkat.
Penyakit-penyakit seperti kista, kanker serviks, dan kanker rahim membuat para perempuan berpotensi kehilangan rahim dan kedua indung telurnya. Padahal indung telur pada perempuan memproduksi hormon yang sangat mempengaruhi tubuh mereka.
"Jadi hormon estrogen dan progesteron itu diproduksi di indung telur," katanya kepada Bisnis.
Dengan begitu, pasien tidak akan mendapatkan haid lagi setiap bulannya. Selain itu karena pabrik hormonnya sudah tidak ada, perempuan tersebut akan memperlihatkan tanda-tanda layaknya orang menopause mulai dari rasa panas di muka, mood yang terganggu, libido menurun, vagina kering saat berhubungan seks hingga keropos tulang.
Hal semacam ini tentu dapat menganggu kehidupan pasien. Untuk mengatasinya, pasien dapat mengkonsumsi suplemen berupa hormon. Pasien juga disarankan banyak mengkonsumsi sayur-sayuran. Lewat cara itu dia akan mendapatkan estrogen alami dari tumbuh-tumbuhan.
Asupan kalsium juga harus diperbanyak untuk mengatasi keluhan keropos tulang misalnya dengan minum susu yang rendah lemak, tinggi kalsium.
Dokter spesialis obsetri dan ginekologi Siloam Hospitals Simatupang Jakarta Aida Riyanti juga mengatakan operasi angkat rahim memang erat kaitannya dengan menopause.
Operasi angkat rahim akan mengakibatkan perempuan tidak lagi mengalami menstruasi. Senada dengan Frederico, dia menyebutkan operasi angkat rahim beserta kedua indung telur membuat perempuan mengalami gejala-gejala seperti vagina kering, libido menurun, gangguan mood, nyeri sendi dan lain-lain.
Hal itu dikarenakan tidak ada lagi hormon yang dihasilkan oleh indung telur. Solusinya adalah terapi hormon mengkonsumsi makanan tertentu.
“Perbanyak makan estrogen alami,” katanya.
Sumber estrogen alami yang dapat dikonsumsi yaitu tempe, tahu, buncis, labu, kacang hijau, kubis, asparagus, paprika hijau, wortel, kentang, apricot, kurma, kacang atau biji-bijian seperti wijen, almond, hingga mete.
Jarang dialami Usia Muda
Pada prakteknya, operasi angkat rahim yang dibarengi kedua indung telur lebih banyak dilakukan terhadap perempuan di atas usia 50 tahun atau yang memang sudah waktunya mengalami menopause secara normal.
Jika kasusnya dialami perempuan muda, maka terapi hormon tentu sangat dibutuhkan untuk menghindari gejala-gejala seperti yang telah disebutkan.
Operasi angkat rahim beserta kedua indung telur biasanya dilakukan jika ada kasus seperti adanya kista yang membesar pada ovarium. Menurut Aida, biasanya akan dokter akan mengupayakan untuk membiarkan atau tidak mengangkat salah satu indung telur, tujuannya agar indung telur tetap dapat menjalankan fungsinya. Namun jika tidak memungkinkan, terpaksa kedua indung telur harus ikut diangkat.
Kondisi lain yang membuat indung telur harus diangkat misalnya ada tanda-tanda yang mengarah pada kanker indung telur.