Bisnis.com, JAKARTA - Sedikitnya 20 perancang mode yang bergabung dalam Komunitas Desainer Etnik Indonesia memperagakan beragam busana muslim dengan sentuhan etnik Indonesia pada hari pertama pameran Indonesia International Islamic Fashion & Product (IIFP) di JCC, Rabu (9/9/2015).
Perancang yang ikut parade tersebut, antara lain Raizal Rais (Buyung), Jenny Tjahyawati, Qori Kastubi, Novia Hartini, Samuel Wattimena, Ongki Wong, Lalu Didiet Maulana, Bilal, Riana Kusuma, Hanum Gularso, dan Aan Ibrahim
Masing-masing perancang mode menampilkan hasil kreativitas dan inovasi yang mengambil etnik Indonesia sebagai sumber inspirasi mereka.
Buyung, misalnya, mengakat kain songket dari Sumatra Barat. Aan Ibrahim mengambil sulam usus sebagai aksen dari busana muslim warna broken white itu.
Adapun Jenny Tjahyawati dengan songket Melayu Deli dari Sumatera Utara, sedangkan Lalu Qori Kastubi mengangkat tema Nusantara dengan menggabungkan kain sutra dari Makassar untuk atasan, dan kombinasi tenun dari beberapa daerah untuk roknya.
Ongki Wong, perancang dari Sumatra Utara, mengangkan ulos motif sadum. Kemudian Novia Hertini, perancang asal Padang, Sumbar mengangkat kain songket unggan dari Kab Sijunjung, Sumbar. Ciri khas mempunyai motif seribu bukit, atau langsek manih.
Para perancang yang tergabung dalam komunitas tersebut, kata Jenny, sering mengadakan diskusi untuk mengembangkan kain-kain dari berbagai daerah untuk dikembangkan sebagai busana yang mempunyai nilai tambah, daya pakai tinggi, dan digemari oleh banyak orang. []