Bisnis.com, JAKARTA — Hingga kini, sudah banyak orang menyadari banyaknya manfaat minum teh dan kopi. Namun, yang satu ini lebih hebat lagi.
Selama ini, teh dan kopi terkenal akan manfaatnya antara lain untuk menyegarkan tubuh dan menghilangkan kantuk dengan kandungan kafeinnya.
Namun, berdasarkan studi terbaru menunjukkan ternyata kedua minuman itu juga dapat memberikan perlindungan terhadap kanker umum yang menyerang mulut, tenggorokan, dan pita suara.
Kanker kepala dan leher sendiri mengalami penurunan di banyak negara maju di dunia karena vaksin terhadap human papillomavirus, yang melindungi sebagian besar orang dari salah satu pemicu paling umum penyakit tersebut.
Namun, di negara-negara yang tidak memiliki akses mudah dan terjangkau ke layanan kesehatan, kanker kepala dan leher merupakan beban penyakit yang terus bertambah yang memerlukan tindakan kesehatan masyarakat yang efektif untuk mengendalikannya.
Hampir 900.000 kasus didiagnosis setiap tahun, dengan angka kematian tahunan hampir setengah dari angka tersebut.
Banyak yang selamat juga masih berisiko mengalami kelainan bentuk sehingga mereka tidak dapat berkomunikasi atau mengunyah dan menelan makanan.
Dalam jurnal yang terbut di American Cancer Society Journal, para peneliti di AS mengumpulkan lebih dari 25.000 catatan yang dikumpulkan dalam 14 studi sebelumnya, mengevaluasinya secara kolektif untuk menentukan apa yang menonjol dalam pola makan individu dengan berbagai tumor di kepala dan leher.
Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa lebih dari empat cangkir kopi berkafein setiap hari dapat menurunkan kemungkinan terkena kanker kepala atau leher hingga 17%.
Sementara, bagi mereka yang tidak menyukai kafein, atau yang lebih suka memulai hari dengan secangkir teh English Breakfast atau Earl Grey, ada juga kabar baik dalam analisis oleh International Head and Neck Cancer Epidemiology Consortium.
Dalam penelitian tersebut terbukti bahwa apa yang masuk ke mulut kita dapat memicu mutasi penyebab tumor dalam perjalanan ke perut dan paru-paru kita.
Mereka yang menggunakan produk tembakau memiliki risiko 10 kali lebih besar terkena kanker karsinoma kepala dan leher. Risiko yang sama juga meningkat pada peminum alkohol tergantung pada jumlah alkohol yang dikonsumsi setiap hari.
Di sisi lain, minuman populer seperti teh dan kopi justru mengandung zat antikanker dan antiperadangan yang kuat yang berpotensi melindungi peminumnya dari beberapa efek karsinogen.
Namun, penelitian tentang topik ini masih belum merata, dan teruji secara klinis baik pada konsumsi kopi dan teh, dikaitkan dengan penurunan risiko kanker kepala dan leher.
Dengan menggunakan kumpulan kasus dan kontrol yang diperbarui dan menggabungkan sejumlah besar catatan untuk mencakup lebih dari 9.500 kasus kanker kepala dan leher dan hampir 16.000 kontrol, para peneliti bertujuan mengonfirmasi hubungan yang tepat antara konsumsi kopi dan teh dan kanker jaringan yang bersentuhan dengannya.
Adapun, pada tingkat yang lebih spesifik, mereka yang minum empat cangkir atau lebih kopi berkafein memiliki risiko 30% lebih rendah terkena kanker di dalam mulut mereka, dan risiko kanker di dalam tenggorokan mereka 22% lebih rendah.
Mengonsumsi sekitar 3 hingga 4 cangkir sehari juga diyakini dapat mengurangi kemungkinan kanker di bagian bawah tenggorokan sekitar 40%.
Kopi bahkan tidak perlu mengandung kafein untuk mendapatkan manfaatnya. Minum kopi tanpa kafein (decaffeinated) dikaitkan dengan penurunan kanker rongga mulut hingga 25%.
Sementara itu, konsumsi teh dikaitkan dengan penurunan kanker tenggorokan bagian bawah hingga hampir 30%, dan minum teh untuk kedua atau ketiga kalinya dapat meningkatkan peluang kanker laring hingga 38%.
Namun, penelitian itu menyebutkan bahwa faktor penyebab penurunan risiko kanker pasa konsumsi kopi dan teh masih belum jelas, meskipun penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa suhu minuman juga mungkin berperan dalam memicu perubahan kanker.
Penelitian acuan itu menyiratkan hubungan antara minuman panas yang populer dan kesehatan kita rumit karena faktor-faktor di luar susunan kimia.